Keutamaan Puasa Tasua 9 Muharram Lengkap Niat dan Tata Caranya

Keutamaan Puasa Tasua 9 Muharram Lengkap Niat dan Tata Caranya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Minggu, 14 Jul 2024 20:02 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi keutamaan puasa Tasua. (Foto: Freepik)
Makassar -

Umat Islam dianjurkan mengerjakan puasa sunnah Tasua di bulan Muharram. Lantas, apa keutamaan puasa Tasua tersebut?

Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Berdasarkan kalender Hijriah yang dikeluarkan Kementerian Agama RI, tanggal 9 Muharram 1446 H bertepatan dengan tanggal 15 Juli 2024.

Dikutip dari situs Nahdlatul Ulama, diriwayatkan Imam Baihaqi bahwa Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa di tanggal 9 dan 10 Muharram. Hal itu dimaksudkan agar tidak menyamakan dengan ibadah umat Yahudi yang melaksanakan puasa Asyura 10 Muharram saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Tasua sendiri memiliki sejumlah keutamaan dan pahala. Untuk lebih memahaminya, berikut penjelasan selengkapnya.

Yuk simak!

ADVERTISEMENT

Keutamaan Puasa Tasua 9 Muharram

Mengutip NU Online, puasa Tasua merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram. Untuk itu, umat muslim yang mengerjakan puasa Tasua, akan meraih keutamaan khusus puasa Tasua dan keutamaan puasa di bulan Muharram.

Adapun keutamaan-keutamaan yang didapatkan antara lain:

1. Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya,

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

2. Termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau Al-asyhurul hurum. Diriwayatkan:

عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)

"Diriwayatkan dari Al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah SAW bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

3. Puasa sehari dalam bulan Muharram pahalanya sama dengan puasa 30 hari, sebagaimana yang diriwayatkan berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah). (Abdul Adhim bin Abdul Qawi Al-Mundziri, At-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil 'Ilmiyyah], juz II, h. 70).

4. Khusus puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Berikut diriwayatkan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad).

Niat Puasa Tasua (9 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."

Tata Cara Puasa Tasua

Pada umumnya, tata cara pelaksanaan puasa Tasua sama saja dengan puasa sunnah pada umumnya. Dilansir dari laman NU Online Lampung, berikut penjabarannya:

  1. Melafalkan niat puasa sunnah Tasua.
  2. Makan sahur menjelang masuk waktu subuh atau sebelum imsak.
  3. Puasa dengan menahan diri dari hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
  4. Menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
    كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
    Artinya : Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR An-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah RA). (Abul Fadl Al-'Iraqi, Al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186).
  5. Segera berbuka puasa saat tiba waktu Maghrib.

Itulah keutamaan puasa Tasua lengkap dengan niat dan tata caranya. Semoga bermanfaat, detikers.




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads