BKPSDM Selayar Ungkap Banyak ASN Isi Absensi Online Pakai GPS Palsu

BKPSDM Selayar Ungkap Banyak ASN Isi Absensi Online Pakai GPS Palsu

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Senin, 08 Jul 2024 13:00 WIB
Kepala BKPSDM Selayar Patta Amir.
Kepala BKPSDM Selayar Patta Amir. (Foto:Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Selayar -

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menemukan adanya oknum ASN yang mengisi absensi online via aplikasi Temanku memakai fake GPS atau lokasi palsu. BKPSDM mengaku akan rapat untuk mengevaluasi hal tersebut.

"Kami ada laporan masuk. Kami sudah berusaha di sistem untuk menutup celah itu, isi absensi pakai fake GPS. Tapi, kita tahu, kan, yang begitu (teknologi) setiap hari berkembang. Namanya oknum, kan, banyak juga orang pintar," ujar Kepala BKPSDM Selayar Patta Amir kepada detikSulsel, Senin (8/7/2024).

Patta Amir menuturkan laporan masuk datang dari OPD di lingkup Pemkab Selayar maupun yang terdeteksi langsung di aplikasi. Padahal, kata dia, sistem di aplikasi telah diatur sedemikian rupa agar ASN yang ingin mengisi absensi mesti sesuai titik koordinat kantor masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di aplikasi sebenarnya kami bisa tahu (oknum ASN pakai fake GPS), dikasih notifikasi peringatan bahwa mereka terdeteksi fake GPS. Kami sebenarnya berharap ini adalah ranahnya di atasan langsung (OPD masing-masing). Jadi, kalau ada oknum yang melakukan itu tegurlah supaya jangan menggunakan," katanya.

Lebih lanjut, Patta Amir mengungkapkan tiap OPD punya akses untuk mencetak absensi online di aplikasi Temanku tiap hari. Dari sana, kata dia, akan ketahuan saat ada ASN menggunakan fake GPS.

ADVERTISEMENT

"Di masing-masing OPD itu ada akses untuk mem-print absen setiap hari. Misalnya, orangnya tidak ada di tempat, kenapa bisa isi absen. Bisa kelihatan orang yang melakukan itu," tuturnya.

Patta Amir mengaku belum mengetahui jumlah pasti oknum ASN yang mengisi absensi online menggunakan fake GPS. Selain itu, kata dia, OPD yang melaporkan terkait hal ini baru sebatas penyampaian lisan.

"Belum kami deteksi berapa jumlahnya. Nanti ada laporan OPD-OPD baru kami periksa. Tapi, laporannya secara lisan, belum ada yang resmi. Jadi, kami belum melakukan penindakan. Kalau dari laporan sudah ada beberapa. Cuma untuk penindakannya belum kami lakukan," bebernya.

Dia menekankan akan menjadikan hal ini perhatian agar ke depan penerapan absensi online bisa lebih maksimal. Termasuk, kata dia, sanksi apa yang diberikan nantinya terhadap oknum yang menggunakan fake GPS.

"Hari ini kami akan rapat terkait penggunaan absen online ini. Jadi, nanti setelah hari ini baru kami sampaikan lebih lanjut," tuturnya.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads