Manajemen RSUD Taman Husada Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) meresmikan generator oksigen medis secara mandiri. Wali Kota Bontang Basri Rase berharap pengembangan tersebut dapat mengatasi persoalan ketersediaan oksigen medis di Kota Bontang.
"Harapan kami RSUD Bontang terus memberikan pelayanan sepenuh hati bagi warga yang membutuhkan pengobatan terkhusus dalam ketersediaan oksigen medis," ucap Basri Rase dalam keterangannya, Senin (8/7/2024).
Basri menjelaskan produksi oksigen secara mandiri ini ditunjang dengan ketersediaan 2 mesin generator. Menurutnya, dengan ketersediaan 2 mesin, maka produksi tak akan terganggu apabila salah satu mesin bermasalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produksi akan terus terlaksana, meskipun salah satu mesin bermasalah," terangnya.
Lebih lanjut Basri menerangkan bahwa pengembangan pelayanan seperti sarana dan prasarana akan terus dilaksanakan agar RSUD Bontang menjadi pusat rujukan di sisi utara Ibu Kota Nusantara (IKN) pada masa mendatang.
"Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di RSUD Bontang pun menjadi komitmen bersama, untuk menjawab tantangan dan kesiapan dalam menyambut IKN mendatang," tambahnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Taman Husada Bontang dr Suhardi mengatakan, keberadaan generator oksigen telah sesuai kriteria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni dengan kadar kemurnian 96-97 persen. Ia menyebut hal ini upaya manajemen RSUD Bontang dalam menjaga ketersediaan oksigen medis.
"Harapannya tak ada lagi masalah tentang kekurangan oksigen di rumah sakit," terangnya.
Dia menambahkan bahwa sebelumnya, manajemen dan Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD Bontang bersama Noch T. Mallisa telah melakukan kunjungan tentang layanan kemoterapi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Hasilnya,staf kepresidenan mendapatkan testimoni dari pasien asal Kutim, mereka harus menempuh perjalanan darat selama 4-5 jam untuk mendapat pelayanan kemoterapi di RSUD AWS Samarinda. Melihat hal itu, apabila peserta BPJS Kesehatan bisa mendapat pelayanan kemoterapi di RSUD Bontang, maka pasien rujukan dari Kutim hanya membutuhkan waktu perjalanan 1,5 jam.
"Harapan besar dari RSUD bisa terwujud kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Dokumen sudah terpenuhi. Hanya tinggal melakukan kunjungan lapangan dan melihat kesiapan infrastruktur seputar pelayanan kemoterapi, di Ruang Teratai," ujarnya.
Selain itu, Deputi II Kantor Staf Kepresidenan Brigjen TNI (Purn) Noch T. Mallisa menyebut keberadaan generator oksigen bisa didistribusikan secara komersil, untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit lainnya.
Bahkan rumah sakit dari daerah lain, seperti Kutai Timur. Terlebih RSUD Bontang tak perlu lagi bergantung kepada PT Samator Gas untuk pemenuhan kebutuhan oksigen bagi pasien dan pengunjung.
"Jadi kebutuhan oksigen medis untuk pelayanan pasien sekarang bukan lagi masalah. Bahkan bisa dikomersilkan apabila ada rumah sakit dan Ppuskesmas," tandasnya.
(hmw/hmw)