Buntut Panjang Perusakan Tenda Panitia Konser Musik di Stadion Bawela Sorong

Papua Barat Daya

Buntut Panjang Perusakan Tenda Panitia Konser Musik di Stadion Bawela Sorong

Juhra Nasir - detikSulsel
Senin, 08 Jul 2024 09:30 WIB
Tenda Panitia Konser Musik Internasional di depan Stadion Bawela, Kota Sorong, Papua Barat Daya yang dirusak massa.
Foto: Tenda Panitia Konser Musik Internasional di depan Stadion Bawela, Kota Sorong, Papua Barat Daya yang dirusak massa. (Juhra Nasir/detikcom)
Sorong -

Perusakan tenda panitia konser musik band asal Solomon, Doorman's Project (DMP) di area Stadion Bawela, Kota Sorong, Papua Barat Daya, berbuntut panjang. Panitia konser musik yang melibatkan band Internasional tersebut melaporkan pelaku perusakan dari massa komunitas pencinta bola.

Tenda panitia konser musik yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kampung Baru tepatnya di depan Stadion Bawela dirusak massa pada Kamis (4/7) sekitar pukul 17.00 WIT. Panitia lalu membuat laporan ke Polresta Sorong Kota pada Sabtu (6/7).

"Terkait perusakan yang kemarin di Bawela dari pihak panitia kemarin sudah melaporkan ke Polresta Sorong Kota," ujar Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy Perdana Yudianto kepada detikcom, Minggu (7/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kombes Happy tidak menjelaskan secara detail terkait laporan panitia konser musik tersebut. Namun dia menegaskan laporan tersebut tengah didalami, para terlapor akan segera dipanggil.

"Terkait jelasnya seperti apa saya belum menerima laporan dari Kasat Reskrim hanya disampaikan setelah kejadian itu ada dari panitia yang melaporkan, nanti kami akan lakukan klarifikasi dengan terlapor atau seperti apa lebih lanjut kita informasikan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Warga di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, menyegel Stadion Bawela.

Warga di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, menyegel Stadion Bawela. (Juhra Nasir/ detikcom)

Tenda Panitia Dirusak Komunitas Pecinta Bola

Kombes Happy menuturkan ada massa yang menolak konser musik dilakukan di dalam Stadion Bawela karena khawatir rumput stadion rusak. Massa tersebut kemudian mendatangi panitia dan merusak sejumlah tenda panitia di depan stadion.

"Iya, sedikit pergerakan massa yang tujuannya untuk menggagalkan atau tidak menyetujui terkait adanya konser DMP yang direncanakan akan dilaksanakan pada 7 Juli 2024 di Stadion Bawela," kata Kombes Happy Perdana Yudianto kepada detikcom, Kamis (4/7).

"Ini dari komunitas pecinta bola. Ya (takut rumput rusak) yang saya dengar dari beberapa alasan dari mereka itu," lanjutnya.

Selain itu kata Happy, oknum panitia konser juga melarang warga bermain bola di lapangan. Sebab panitia sudah mulai mempersiapkan konser dengan membangun panggung di lapangan.

"Sama tadi mau main bola diusir, dilarang main bola oleh yang mengaku panitia itu informasinya. Karena di lapangan sudah mau dipasang panggung-panggung," bebernya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Masyarakat Adat Segel Stadion Bawela

Masyarakat adat turut melakukan penolakan konser musik DMP digelar di dalam Stadion Bawela. Mereka menggelar aksi dengan menyegel pintu masuk stadion menggunakan bambu dan kain merah yang diikat menyilang.

"Sepertinya dari masyarakat bermarga Gelek Bawela (segel stadion)," ujar Kombes Happy Perdana Yudianto kepada detikcom, Minggu (7/7).

Happy menuturkan pihaknya juga tidak menerbitkan izin keramaian untuk konser tersebut. Sebab, Mabes Polri belum memberikan petunjuk soal konser musik yang melibatkan warga negara asing (WNA).

"Jadi terkait konser DMP sampai hari ini Polresta Sorong Kota belum mendapatkan surat izin atau tembusan surat izin terkait konser tersebut yang dikeluarkan Mabes Polri," ungkapnya.

Happy mengungkap panitia penyelenggara konser menyurat ke Polresta Sorong Kota terkait permohonan pengamanan pada Kamis (4/7). Namun, permintaan itu belum disetujui karena belum ada surat izin dari Mabes Polri.

"Iya memang benar bahwa panitia sudah mengirimkan surat kepada saya kurang lebih 4 hari lalu terkait pemberitahuan diadakan konser ini dan juga permohonan pengamanan," bebernya.

"Tapi, kita tidak bisa memberikan pengamanan karena dasar hukum pengamanan itukan harus ada surat izin dari Mabes Polri karena mengingat untuk artisnya yang akan manggung ini dari luar negeri jadi otomatis Polres hanya mengeluarkan rekomendasi dan izin akan dikeluarkan Mabes Polri," lanjut Happy.

Halaman 2 dari 2
(hsr/ata)

Hide Ads