Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), melaporkan banjir saat ini merendam 6 kecamatan. Tercatat ada 718 rumah warga dan 6 sekolah dasar (SD) teredam banjir.
"Data sementara yang masuk ada 6 kecamatan terdampak mulai Kecamatan Maritengngae, Kecamatan Tellu Limpoe, Kecamatan Baranti, Kecamatan Panca Rijang, Kecamatan Dua Pitue, dan Kecamatan Watang Sidenreng," kata Kalaksa BPBD Sidrap Sudarmin kepada detikSulsel, Kamis (4/7/2024).
Sudarmin mengatakan, selain 718 rumah yang terendam, sejumlah warga yang tinggal di dekat sungai juga sempat dievakuasi. Evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di bantaran sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 34 warga dievakuasi dari Kelurahan Wala. Kita evakuasi karena khawatir rumahnya dekat sungai dan kondisi air sedang tinggi," bebernya.
Selain rumah, juga ada sejumlah sekolah yang dilaporkan turut terendam banjir. Dia pun berharap banjir bisa segera surut.
"Kalau tidak salah ada 6 sekolah SD yang terendam terdampak banjir. Semoga sudah surut semua hari ini," bebernya.
Lebih jauh, Sudarmin mengatakan banjir dipicu intensitas hujan sedang hingga lebat yang terjadi dengan durasi cukup lama. Banjir sempat mencapai ketinggian 1 meter sebelum akhirnya mulai surut.
"Ini dampak hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dengan intensitas sedang hingga lebat. Sudah mulai surut secara perlahan. Tetapi kita tetap waspada dan menyiagakan anggota," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir (sebelumnya disebut banjir bandang) menerjang rumah warga di Sidrap. Sebanyak 22 warga dilaporkan telah dievakuasi tim BPBD Sidrap.
Koordinator TRC BPBD Sidrap Ardi Anugerah Said menjelaskan dampak banjir terparah salah satunya terjadi di Kelurahan Wala, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap pada Kamis (4/7) sekitar pukul 01.00 Wita. Sejumlah warga pun harus dievakuasi untuk memastikan keselamatan mereka.
"Ada kami evakuasi di Kelurahan Wala tadi dini hari mulai jam 1 sampai jam setengah 4 subuh. Kurang lebih ada 22 warga yang kami evakuasi," ucapnya.
(asm/ata)