Rp 200 Juta dari Saku Pemda Maybrat demi Warga Buka Penutupan Jalan

Papua Barat Daya

Rp 200 Juta dari Saku Pemda Maybrat demi Warga Buka Penutupan Jalan

Juhra Nasir - detikSulsel
Kamis, 04 Jul 2024 07:30 WIB
Warga di Maybrat memblokir jalan.
Warga di Maybrat memblokir jalan. Foto: (dok. istimewa)
Maybrat -

Sejumlah warga bersenjata tajam di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, melakukan penutupan atau pemalangan jalan gegara keluarganya, pemuda inisial S, tewas ditikam rekannya inisial Y (17). Pemerintah daerah (pemda) sampai harus membayar Rp 200 juta agar warga mau membuka palang jalan.

Pemalangan jalan itu terjadi di dua lokasi yakni di Kampung Fategomi dan Jalan Kumurkek, Rabu (3/7) sekitar pukul 08.30 WIT. Aksi itu dilakukan warga saat membawa jenazah korban menggunakan ambulans.

"Sekitar pukul 08.00 WIT saya mendengar suara ambulans yang membawa jenazah, mereka (keluarga korban) letakkan di tengah jalan Kumurkek. Kemudian ada juga pemalangan di lokasi kejadian di Kampung Fategomi, Aitinyo, Maybrat," ujar Pj Bupati Maybrat Bernhard E. Rondonuwu kepada detikcom, Rabu (3/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi tersebut pun diketahui pemda sehingga sekretaris daerah (sekda) Maybrat turun tangan melakukan negosiasi. Proses negosiasi melibatkan tokoh masyarakat dan keluarga korban.

"Pihak Pemda yang diketuai oleh Pak Sekda dan jajaran maupun seluruh kepala kampung wilayah Kokas mereka bernegosiasi dengan pihak keluarga," tutur Bernhard.

ADVERTISEMENT

Keluarga korban pun akhirnya bersedia membawa pulang jenazah ke Kampung Fategomi. Keluarga sepakat menerima uang dari pemda sebesar Rp 200 juta untuk membuka palang jalan di Kumurkek.

"Pihak Pemda berserta jajaran, tokoh agama, kepala kampung, dan semua tokoh-tokoh sudah berbicara di Polres dengan pihak keluarga. Pemda sudah serahkan Rp 200 juta untuk membuka palang di Kumurkek," ungkap Bernhard.

Selanjutnya, kata Bernhard, Pemda masih akan bernegosiasi untuk membuka palang jalan di Kampung Fategomi. Pihaknya berencana mendamaikan keluarga korban dan pelaku.

"Sampai sekarang masih terjadi pemalangan di Kampung Fategomi. Nanti setelah ini pihak pemda akan segera turun dengan keluarga untuk mendamaikan keluarga korban dan keluarga pelaku. Mayat sudah dibawa kembali ke Kampung Fategomi," ungkapnya.

Sementara terkait penyebab penikaman, Bernhard mengaku belum mengetahui persis perstiwa tersebut. Dia menyebut pihaknya masih mendalami duduk perkara penikaman.

"Permasalahan dua orang yang baku tikam (penikaman) ini, antara pelaku V dengan korban S ini mereka berteman. Persoalan kami tidak tahu, lagi didalami. Nanti polisi yang dalami itu, baku tikam di Kampung Fategomi itu," ujarnya.

Dia menambahkan, pemalangan jalan di Kumurkek itu berada di daerah ibu kota Kabupaten Maybrat. Kendati demikian, Bernhard mengaku aksi tersebut tidak mengganggu aktivitas perkantoran.

"Tadi pagi pagawai pergi di kantor, tidak masalah. Cuma memang tertahannya di Kumurkek dan Fategomi, pemerintahan tetap berjalan," tuturnya.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads