Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, melaporkan 8 kecamatan terendam banjir. Tiga jembatan juga dilaporkan putus hingga 3.239 warga terdampak.
"Jadi, yang terdampak banjir ada 8 kecamatan dengan jumlah 3.239 jiwa, sementara 28 KK 90 jiwa mengungsi, dan 3 jembatan putus," ujar Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Udin Pango saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (27/6/2024).
Udin mengatakan 8 kecamatan yang diterjang banjir bandang yakni Kecamatan Biluhu, Pulubala, Bongomeme, Limboto Barat, Tibawa, Tabongo, Bilato, dan Dungaliyo. Banjir disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi tersebut terjadi pada Rabu (26/6) sekitar pukul 08.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Udin menyebut banjir merendam rumah warga dengan ketinggian tidak merata, bahkan ada yang sampai 1 meter. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Dari 8 kecamatan terendam banjir semua ketinggian bervariasi 30, 90 centimeter sampai 1 meter di dalam rumah," sebutnya.
Dia menuturkan kondisi banjir saat ini sudah mulai surut. Warga pun mulai membersihkan rumah masing-masing dari lumpur sisa banjir.
"Air sebagian telah surut. Walaupun demikian, aktivitas warga di 8 kecamatan terdampak lumpuh. Banjir menghanyutkan sebagian perkakas rumah tangga dan menyisakan endapan lumpur," bebernya.
Saat ini BPBD Gorontalo Utara bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah mendirikan dapur umum di masing-masing desa terdampak untuk memenuhi kebutuhan makan warga. Pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada akan banjir susulan.
"Kami tadi sudah menyiapkan dapur umum untuk warga yang terdampak. Kami tadi turun bersama membantu membersihkan rumah warga ada dari BPBD, Basarnas, Dinas Kesehatan, TNI, Polri dan Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo dan Kabupaten," katanya.
"BPBD mengimbau masyarakat Kabupaten Gorontalo Utara untuk selalu waspada akan banjir susulan mengingat prakiraan cuaca BMKG menunjukkan potensi hujan," pungkasnya.
Adapun rincian dampak banjir di Kecamatan Biluhu terjadi di 3 desa. Rinciannya, Desa Lobuto 358 jiwa dari 112 KK terdampak, 88 unit rumah terendam, dan 90 jiwa dari 28 KK mengungsi; Desa Lobuto Timur 65 jiwa dari 18 KK terdampak dan 13 unit rumah terendam; dan Desa Bilihu Barat 261 jiwa dari 68 KK terdampak, 60 unit rumah dan 1 kantor desa terendam.
Sementara di Kecamatan Dungaliyo, terdapat 5 desa yang terdampak. Desa Bongomeme 298 jiwa dari 80 KK tedampak dan 70 unit rumah terendam; Desa Pilolalenga 447 jiwa dari 149 KK terdampak dan 98 rumah terendam; Desa Duwanga 85 jiwa dari 27 KK terdampak dan 18 unit rumah terendam' Desa Kaliyoso 598 jiwa dari 165 KK terdampak dan 90 unit rumah terendam; dan Desa Pangadaa 278 jiwa dari 77 KK terdampak dan 53 unit rumah terendam.
Selanjutnya, di Kecamatan Tabongo banjir menerjang Desa Limehu dengan rincian 651 jiwa dari 211 KK terdampak, 170 unit rumah, 1 masjid, serta 1 pasar dan kantor desa terendam.
Di Kecamatan Bilato, terdapat 3 desa yang terdampak. Desa Totopo 110 jiwa dari 50 KK terdampak dan 42 unit rumah yang terendam; Desa Juriya 30 jiwa dari 11 KK terdampak dan 8 unit rumah terendam; Desa Bilato 58 jiwa dari 22 KK terdampak dan 17 unit rumah terendam.
Kemudian di Kecamatan Limboto Barat, terdapat 1 jembatan putus di Desa Hutabohu. Di Kecamatan Pulubala terdapat 1 jembatan putus di Desa Pulubala. Di Kecamatan Bongomeme terdapat 1 jembatan putus di Desa Batulayar, Dusun Tolontanga. Sementara di Kecamatan Tibawa sementara didata.
Diberitakan sebelumnya, banjir merendam 4 kecamatan di Kabupaten Gorontalo. BPBD setempat menyebut dipicu meluapnya sungai usai diguyur hujan lebat sepanjang hari.
"Ini informasi awal ada 4 kecamatan di Kabupaten Gorontalo terkena banjir itu banjir bandang dan 2 jembatan ambruk rusak, 2 rumah hanyut dan 1 jalan putus," ujar Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Udin Pango saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (26/6).
(asm/hsr)