DPD NasDem Pinrang menetapkan pasangan Andi Irwan Hamid-Sudirman Bungi sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Pinrang 2024. Setelah ditetapkan, Irwan Hamid yang merupakan mantan bupati Pinrang terlibat dua kasus dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dirangkum detikSulsel, Kamis (27/6/2024), berikut 2 dugaan pelanggaran netralitas ASN libatkan mantan bupati Pinrang Irwan Hamid:
1. Camat Diduga Bentuk Tim Sukses
Saat ini, Panwascam Paleteang mengusut dugaan pelanggaran netralitas Camat Paleteang, Tambero usai mengirim pesan ke grup WhatsApp terkait pencalonan Irwan Hamid. Pesan tersebut diduga berisi perintah membentuk tim sukses untuk Irwan Hamid.
"Ya ditelusuri (untuk dugaan pelanggaran netralitasnya)," kata Anggota Panwascam Paleteang Rahayu kepada detikSulsel, Rabu (26/6).
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H) Panwascam Paleteang ini mengatakan pihaknya masih mengumpulkan bukti terkait kasus tersebut. Sejauh ini pihaknya baru mengetahui pesan chat yang dikirim Tambero.
"Meskipun belum ada calon tetapi posisinya Pung Iwan sebagai ketua parpol (berkepentingan dalam pemenangan kandidat) makanya kami kumpulkan bukti-bukti. Meskipun ada bukti chat tetapi harus betul-betul dipastikan siapa yang (membuat pesan)," terangnya.
Camat Paleteang, Tambero membantah dirinya bermaksud membentuk tim sukses untuk Irwan Hamid melalui pesan yang dikirim. Dia mengaku hanya ingin mengklarifikasi terkait pesan WhatsApp yang diterimanya.
"Itu diplesetkan orang. Jadi ada pesan masuk ke saya begitu isinya dan saya kirim ke grup untuk mempertanyakan siapa yang kirim chat itu," paparnya.
Dia juga menegaskan tidak pernah terlibat dan membuat chat yang berisi instruksi untuk membentuk tim sukses bakal calon bupati tertentu. Termasuk dengan Irwan Hamid mantan atasannya dulu.
"Bukan saya yang buat chat itu yang beredar. Maksud saya sebenarnya mau bertanya siapa yang kirim chat begitu," jelasnya.
Ia juga mengaku setelah Irwan Hamid lengser sebagai bupati Pinrang, dia hanya sekali bertemu. Itu pun momen berduka saat Kadis DLH Sudirman meninggal.
"Disitu juga chat ada tertulis ketemu Pung Iwan, nah semenjak sudah bukan bupati saya tidak ketemu lagi secara pribadi. Saya ketemu satu kali hanya saat hadir melayat," kata Tambero.
Untuk diketahui, dalam pesan WhatsApp tersebut disebutkan terkait hasil pertemuan dengan Irwan Hamid. Dalam pertemuan tersebut masing-masing koordinator diperintahkan merekrut tim dari kalangan keluarga.
"Hasil pertemuan td dgn P Iwan, tlg sampaikan masing-masing koordinator supaya rekrut tim sejumlah tim tugasnya mencari orang di kelurahan masing-masing," tulis pesan viral tersebut.
Dalam pesan tersebut juga dijelaskan bahwa untuk satu kelurahan akan direkrut sebanyak 125 orang dan akan diberi honor berdasarkan suara yang diperoleh nantinya.
"Harus direkrut 125 orang, yang diutamakan yang punya hp, ada honor berdasarkan perolehan suara yang didapat. Dari Camat Paleteang," terangnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video Viral ASN di Bengkulu Injak Al-Qur'an Berujung Minta Maaf"
(hsr/hsr)