KPU Target Partisipasi Pemilih di Pilgub Sulsel 2024 Naik Jadi 80%

KPU Target Partisipasi Pemilih di Pilgub Sulsel 2024 Naik Jadi 80%

Sahrul Alim - detikSulsel
Jumat, 21 Jun 2024 14:00 WIB
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Sulsel Hasruddin Husain.
Foto: Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Sulsel Hasruddin Husain. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

KPU Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan angka partisipasi pemilih capai 80% di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Angka itu naik 10% dari Pilgub Sulsel 2018 sebesar 69,52% dari 4.294.746 pemilih.

"Harapan kita, karena Pilkada ini desainnya lokalisir, kembali KPU Sulsel menjadikan angka 80% itu merupakan angka capaian yang harus dicapai di Pilkada 2024 ini," ujar Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Sulsel Hasruddin Husain kepada wartawan, Jumat (21/6/2024).

Hasruddin menjelaskan, target itu mengacu dari Pemilu 2024 yang partisipasinya mencapai 80%. Dia optimis target itu bisa tercapai dengan menyiapkan program yang terintegrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi begini, untuk pilgub dan pilkada kabupaten/kota ada program pendidikan pemilih berkelanjutan dan terintegrasi namanya Grebeg. Ini sudah bersimpul dari KPU provinsi dengan KPU kabupaten/kota sampai dengan 313 kecamatan," katanya.

"Ini sudah kita undang semua ke Makassar, harapan kita simpul-simpul internal ini mampu bekerja mentransformasi semua informasi dengan baik sampai dengan tingkat desa," tambah Hasruddin.

ADVERTISEMENT

Dia mengklaim program itu merupakan gagasan baru di Pilkada Serentak 2024. Berbeda dengan pemilu sebelumnya dimana KPU kabupaten/kota merancang program sosialisasi masing-masing.

"Pilgub 2024 kali ini ada gagasan besar dalam bentuk kegiatan pendidikan pemilih berkelanjutan dan terintegrasi satu sama lain," ujarnya.

Lanjut Hasruddin, program itu salah satunya lewat Cafe Demokrasi. Kegiatan serupa juga dilaksanakan oleh 24 KPU kabupaten/kota di 313 kecamatan.

"Kami breakdown anggarannya dari KPU Sulsel turun ke kecamatan. Mendatangi kerumunan dalam cafe demokrasi memberi pendidikan politik. Kalau sebelumnya, KPU kabupaten/kota melakukan kegiatannya tersendiri, provinsi tersendiri, kecamatan tersendiri," paparnya.

Hal lain yang digenjot, kata Hasruddin, yakni sosialisasi harus menyasar segmen pemilih pemula. Dari penelitian, generasi Z masih apatis terhadap politik.

"Melakukan upaya perubahan perilaku politik, seperti generasi Z agar tidak apatis terhadap politik. Selalu menjadi isu strategis bahwa pemilih pemula itu masih bersikap apatis untuk datang ke TPS," ucap Hasruddin.

Selanjutnya, KPU Sulsel juga merangkul kelompok minoritas. Kelompok itu juga akan diberi pendidikan dan pembekalan tentang politik.

"Simpul-simpul dari kelompok minoritas, seperti disabilitas kita memberi edukasi dan pembekalan politik agar mereka berpartisipasi di pilkada serentak 2024," pungkasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads