Hari Raya Idul Adha 1445 H telah tiba. Pada hari ini umat Islam akan menggelar sholat Idul Adha.
Lantas bagaimanakah niat dan tata cara sholat Idul Adha tersebut?
Mengutip dari buku berjudul Idul Adha Pertamaku oleh Tim Divaro, disebutkan bahwa Idul Adha adalah salah satu hari besar agama Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari ini merupakan hari puncak ibadah haji yang dilaksanakan umat Islam di seluruh dunia, karena itu disebut juga lebaran haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah sebagai tuntunan, berikut detikSulsel rangkum tata cara sholat Idul Adha lengkap dengan niat, hingga bacaannya. Yuk diamalkan!
Niat-Tata Cara Sholat Idul Adha
Mengutip Kitab Ahkamus Sholat oleh guru besar Universitas Al Azhar Mesir Syaikh Ali Raghib, disebutkan bahwa sholat Idul Adha dilaksanakan dengan dua rakaat. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam hadits Umar RA,
Artinya: "Sholat Idul Adha dua rakaat, shalat Idul Fitri dua rakaat..." (Al-hadits).
Lebih lengkapnya, berikut tata cara sholat Idul Adha seperti dirangkum dari buku Ahkamus Sholat dan buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet:
1. Membaca Niat
Adapun niat sholat Idul Adha adalah sendiri sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li Idil Adha rak'atayni adā'an lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat sholat Idul Adha untuk Imam:
أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى. اللَّهُ أَكْبَرْ
Arab Latin: Ushallî sunnatal li'îdil adhâ rak'ataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi ta'âlâ. Allâhu Akbar
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'âlâ. Allah Mahabesar"
Niat sholat Idul Adha untuk Makmum:
أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى. اللَّهُ أَكْبَرْ
Arab Latin: Ushallî sunnatal li'îdil adhâ rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mûman lillâhi ta'âlâ. Allâhu Akbar
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'âlâ. Allah Maha Besar."
2. Takbiratul Ihram
Bacaan takbiratul ihram:
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar
Artinya: "Allah Mahabesar."
3. Membaca Doa Iftitah
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ"
Latin: Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Artinya: "Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku (hatiku) kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim."
4. Takbir 7 Kali Pada Rakaat Pertama
Bacaan takbir seperti pada umumnya:
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar
Artinya: "Allah Mahabesar."
Adapun di antara takbir tersebut bisa membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah wallahu akbar
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."
Atau boleh juga membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang."
5. Membaca Surah Al-Fatihah
Berikut bacaan surat Al-Fathihah:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn ar-raḥmānir-raḥīm māliki yaumid-dīn iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
6. Membaca Surah dalam Al-Quran
Mengutip detikHikmah, surah yang dibaca oleh Rasulullah SAW adalah Surah Qaf pada rakaat pertama dan surah Al-Qamar pad rakaat kedua.
Hal tersebut bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Ubaidillah bin Abdullah, bahwa Umar bin Khattab RA pernah bertanya kepada Abu Waqid al Laitsi, "Surah apa yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika salat Idul Adha dan Idul Fitri?" Dia menjawab, "Ketika salat beliau membaca surah Qaaf, wal quraanil majiid dan surah Iqtarabatis saa'atu wansyaqqal qamaru." (HR Bukhari dan Muslim)
Bisa juga membaca surah Al A'laa pada raka'at pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
7. Rukuk dengan Thuma'ninah
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Arab latin: Subhaana rabbiyal 'adhiimi wabihamdihi (3x)
Artinya: Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya
8. I'tidal
Doa I'tidal:
رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Arab Latin: Rabbanā lakal hamdu mil'as samāwāti wa mil'al ardhi wa mil'a mā syi'ta min syay'in ba'du.
9. Sujud
سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Arab Latin: Subhāna rabbiyal a'lā wa bi hamdih.
10. Duduk di Antara Dua Sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Arab Latin: Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.
11. Sujud Kedua
13. Duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua.
14. Takbir intiqal (takbir yang mengiringi bangun dari posisi duduk ke posisi diri).
اللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar
15. Takbir Rakaat Ke-2 Sebanyak 5 Kali
اللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar
Adapun di antara takbir tersebut bisa membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah wallahu akbar
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."
Atau boleh juga membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang."
16. Melanjutkan Gerakan Sholat Hingga Selesai
Gerakan salah mulai membaca surah Al-Fatihah, surah pendek sebagaimana dijelaskan sebelumnya, rukuk, sujud, hingga salam.
Sunah-Sunah Idul Adha
Selain tuntunan di atas, juga terdapat beberapa amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan demi menyempurnakan shalat Idul Adha. Dikutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Shalat Sunah Superkomplit, berikut beberapa kesunahan shalat Idul Adha selengkapnya:
1. Mandi
Sebelum berangkat ke tempat sholat Idul Adha, umat muslim disunahkan untuk mandi. Mandi tersebut dikerjakan dengan niat ingin melaksanakan sholat Idul Adha.
2. Berangkat Pagi-pagi
Selanjutnya, umat muslim dianjurkan untuk berangkat pagi-pagi ke lokasi pelaksanaan sholat. Kecuali bagi imam yang disunahkan berangkat ketika sholatb hendak dimulai.
3. Berhias Diri
Ketika hendak berangkat sholat Idul Adha, umat muslim disunahkan untuk berhias diri. Seperti memakai parfum, pakaian yang bagus, meotong kuku, serta menghilangkan bau yang tidak sedap.
4. Menempuh Jalan yang Berbeda
Ketika pulang dari sholat Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk menempuh jalan yang berbeda dengan jalan yang ditempuh ketika pergi.
5. Tidak Makan
Sebelum berangkat sholat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Makan sebaiknya dilakukan setelah sholat dan kurban telah selesai.
6. Tahniah
Tahniah merupakan ungkapan suka cita. pada Hari Raya Idul Adha umat muslim dianjurkan untuk mengungkapkan rasa suka cita sembari berjabat tangan.
7. Mendengarkan Khutbah
Begitu sholat selesai, umat muslim tidak diperkenankan untuk buru-buru pulang. Disunahkan bagi jemaah sholat Idul Adha untuk berdiam terlebih dahulu untuk mendengarkan khutbah.
Hukum Sholat Idul Adha
Dikutip dari buku Ringkasan Ihya' Ulumuddin oleh Imam Al Ghazali, dijelaskan bahwa hukum sholat Idul Adha adalah sunnah muakkad. Sunnah muakkad adalah sunnah yang sangat dianjurkan.
Sholat Idul Adha ditempatkan sebagai salah satu syiar agama. Dalam pelaksanaan sholat ini ada berbagai hal yang harus diperhatikan umat muslim, salah satunya yakni setelah sampai di tempat pelaksanaan sholat Id, tidak dibenarkan mengerjakan sholat sunnah apa pun. Bahkan, berkewajiban untuk menghentikan jemaah yang hendak melakukan sholat sunnah (selain sholat Id).
Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Adha
Masih dari buku Ringkasan Ihya' Ulumuddin, sholat Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriah. Tahun ini 10 Dzulhijjah bertepatan dengan 17 Juni 2024, sehingga pada tanggal tersebutlah dilaksanakan sholat Id.
Waktu pelaksanaan sholat Idul Adha ialah antara terbitnya Matahari hingga mulai tergelincirnya ke arah Barat (memasuki waktu zuhur). Namun berbeda dengan sholat Isul Fitri yang dianjurkan untuk dilaksanakan lebih lambat, pelaksanaan sholat Idul Adha dianjurkan untuk disegerakan pada awal waktu.
Hal ini untuk memberi keleluasaan bagi umat Islam yang ingin melaksanakan penyembelihan hewan kurban setelah sholat dan khutbah Idul Adha.
Nah, itulah panduan lengkap pelaksanaan sholat Idul Adha yang wajib diketahui umat Islam yang hendak melaksanakannya. Semoga bermanfaat ya!
(edr/alk)