Warga Muhammadiyah akan melaksanakan sholat Idul Adha 1445 H/2024 M pada Senin, 17 Juni 2024. Berikut ini tata cara sholat Idul Adha Muhammadiyah lengkap dengan bacaannya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2024 jatuh pada 17 Juni 2024. Ketetapan ini tertuang dalam Maklumat nomor 159/I.1/B/2023 tentang Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah 1445 H.
Sebagaimana tuntunan Islam, warga Muhammadiyah juga akan melaksanakan sholat sunnah Ied di hari tersebut. Adapun tata cara pelaksanaannya sebagai berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Cara Sholat Idul Adha Muhammadiyah
Tata cara sholat Idul Adha Muhammadiyah sama seperti tata cara yang diajarkan oleh Nabi SAW. Sholat ini dikerjakan dua rakaat dan tidak ada sholat sunnah sebelum maupun sesudahnya.
Melansir laman Muhammadiyah, berikut ini tata caranya:
- Memulai dengan takbiratul ihram, sebagaimana sholat lainnya, diiringi niat ikhlas karena Allah;
- Membaca doa Iftitah
- Takbir (takbīr al-zawāid/takbir tambahan) sebanyak 7 (tujuh) kali pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram dan doa iftitah, serta 5 (lima) kali pada rakaat kedua setelah takbir intiqāl (bangkit dari sujud), dengan mengangkat tangan;
- Di antara takbir-takbir (takbīr al-zawāid) tidak ada bacaan zikir tertentu. Belum didapatkan hadis ṣaḥīh marfū' yang menerangkan bacaan Rasulullah SAW di antara takbir-takbir tersebut;
- Membaca surah al-Fatihah, diawali dengan bacaan ta'āwuż dan basmalah;
- Setelah membaca al-Fatihah membaca surah yang dianjurkan, yaitu antara lain surat al-Aʻlā dan al-Gāsyiyah;
- Rukuk, sujud dan seterusnya sampai salam sebagaimana dalam sholat biasa.
Waktu Sholat Idul Adha
Adapun waktu pelaksanaan sholat Idul Adha adalah pagi hari. Dimulai dari Matahari setinggi tombak sampai waktu zawāl (Matahari bergeser ke barat).
Ibn Qayyim al-Jauziyah mengatakan:
"Nabi saw biasa mengakhirkan sholat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan sholat Idul Adha." [Ibn Qayyim al-Jauziyah, Zād al- Ma'ād fī Hadyi Khair al-'Ibād, 1:425].
Tujuan sholat Idul Adha dikerjakan lebih awal adalah agar orang-orang dapat segera menyembelih kurban [Abu Bakr Jābir al-Jazāiri, Minhāj al-Muslim, hlm. 201]. Hal ini sejalan dengan pendapat Ibn Qudamah, yaitu karena pada hari Adha, umat Islam akan sibuk melakukan pemotongan hewan kurban (al-Mughnī: II/280)
Sehingga pelaksanaan sholat Idul Adha hendaknya disegerakan. Anjuran ini dapat dipahami dari hadits berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ صَاحِبُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ خَرَجَ مَعَ النَّاسِ يَوْمَ فِطْرٍ أَوْ أَضْحَى فَأَنْكَرَ إِبْطَاءَ الْإِمَامِ وَقَالَ إِنْ كُنَّا لَقَدْ فَرَغْنَا سَاعَتَنَا هَذِهِ وَذَلِكَ حِينَ التَّسْبِيحِ
[رواه أبو داود وابن ماجه والطبراني].
Artinya: "Dari 'Abdullāh ibn Busr -seorang sahabat Rasulullah- (diriwayatkan) bahwasanya ia bersama orang-orang berangkat pada hari raya Idul Fitri, atau Idul Adha, kemudian ia keberatan dengan keterlambatan imam seraya mengatakan,seharusnya kita telah selesai pada saat ini, dan itu tatkala tasbih (duha)." [HR Abū Dāwūd, Ibn Mājah dan aṭ-Ṭabrānī]
Demikian tata cara sholat Idul Adha Muhammadiyah lengkap dengan bacaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(alk/alk)