Niat Puasa Tarwiyah Bahasa Arab, Bacaan Latin, dan Terjemahannya

Niat Puasa Tarwiyah Bahasa Arab, Bacaan Latin, dan Terjemahannya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Jumat, 14 Jun 2024 19:51 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Ilustrasi niat puasa Tariwyah. (Foto: Dok. Shutterstock)
Makassar -

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2024, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Salah satu amalan puasa sunnah tersebut adalah puasa Tarwiyah.

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau 2 hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa sunnah ini termasuk salah satu puasa sunnah yang dianjurkan karena mendapatkan ganjaran pahala yang besar dari Allah SWT.

Dilansir dari laman Baznas, seseorang yang mengerjakan puasa Tarwiyah akan mendapatkan pahala kesabaran seperti Nabi Ayub AS. Keutamaan itu disandarkan pada hadis riwayat Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Munkhatab Al-Nafais berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa Alaihissalam."

Nah, bagi detikers yang ingin mengamalkan puasa Tarwiyah, berikut ini bacaan niatnya, lengkap dalam bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya.

ADVERTISEMENT

Yuk disimak!

Niat Puasa Tarwiyah

Membaca niat merupakan suatu keharusan ketika hendak menjalankan ibadah puasa, termasuk pada waktu Tarwiyah ini. Niat ini dapat dilafalkan dalam hati namun lebih dianjurkan untuk diucapkan secara lisan.

Melansir NU Online, niat dianjurkan dibaca pada malam hari setelah terbenamnya Matahari sampai menjelang waktu subuh.

Niat Puasa Tarwiyah di Malam Hari

Berikut ini niat yang bisa dibaca untuk puasa Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Tarwiyah di Pagi Hari

Apabila seseorang hendak melaksanakan puasa Tarwiyah namun lupa berniat di malam hari, maka dia boleh berniat di pagi harinya. Namun dengan syarat, yang bersangkutan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Berikut niat puasa Tarwiyah yang bisa dibacakan pada siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ.

Kapan Pelaksanaan Puasa Tarwiyah 2024?

Tahun 2024 ini, puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Berdasarkan hasil sidang isbat penetapan awal Dzulhijjah 1445 H/2024 M, 1 Dzulhijjah jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Dengan demikian, puasa Tarwiyah dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juni 2024. Berikut rinciannya jadwalnya:

  • 8 Dzulhijjah 1445 H: Sabtu, 15 Juni 2024

Hukum Puasa Tarwiyah

Terkait hukum melaksanakan puasa Tarwiyah ini, terdapat perbedaan pendapat dari kalangan ulama. Sebagian ulama menganjurkannya sebagian lagi menilai puasa ini tidak disyariatkan.

Menurut laman Almanhaj, puasa Tarwiyah hukumnya bid'ah. Sebab hadis yang dijadikan sandarannya adalah hadis palsu atau maudhu'.

Hadis tersebut adalah sebagai berikut:

صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ

Artinya: "Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun."

Hadits ini dinilai derajatnya maudhu. Sehingga tidak bisa dijadikan sandaran.

Namun demikian, dijelaskan oleh Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV berjudul 'Puasa Tarwiyah | Buya Yahya', puasa di hari Tarwiyah tetap diperbolehkan karena termasuk dalam 10 hari awal Dzulhijjah yang sangat diagungkan. Adapun sepuluh hari awal Dzulhijjah ini merupakan hari yang paling baik untuk beramal saleh.

"Maka di hari Tarwiyah kalau bisa berpuasa, besoknya Arafah. Dan puncaknya memang puncaknya besok di Arafah," ujar Buya Yahya yang dikutip pada Jumat (14/06/2024).

"Termasuk Tarwiyah ini juga karena bagian dari sepuluh awal Dzulhijjah maka dianjurkan Anda berpuasa, bersedekah, silaturahmi, bertasbih, bertahlil, dan kebaikan-kebaikan yang lainnya," imbuhnya.

Lebih lanjut, dijelaskan dalam hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa sepuluh hari awal Dzulhijjah merupakan hari yang istimewa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut yang dikutip dari NU Online Jakarta:

يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Artinya: "Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : 'Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah, 'Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa." (HR Bukhari).

Tata Cara Puasa Tarwiyah

Pelaksanaan puasa Tarwiyah sama dengan puasa sunah lainnya. Terdapat empat tahap dalam pelaksanaannya, yakni sebagai berikut:

1. Membaca niat

Sebelum memulai puasa, umat muslim mesti membaca niat di malam hari. Niat dibacakan sebagai tanda kesungguhan hati dalam melaksanakan ibadah puasa.

2. Makan Sahur

Makan sahur dilakukan untuk memberikan kekuatan tubuh kepada orang yang berpuasa agar bisa menahan lapar dan haus. Sahur ini juga merupakan amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya berikut:

"Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah," (HR Bukhari).

3. Menahan dan Menjaga Diri

Selanjutnya, saat sudah memasuki waktu berpuasa umat muslim harus menahan dan menjaga diri dari segala sesuatu yang membatalkan atau mengurangi pahala puasa. Umat muslim harus menahan amarah dan perbuatan tercela seperti bertengkar, berbohong, bergunjing, dan lain sebagainya.

4. Berbuka Puasa

Ketika azan magrib berkumandang, umat muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Pada saat berbuka, dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah SWT.

Nah, demikianlah penjelasan terkait niat puasa Tarwiyah bahasa Arab, Latin, dan terjemahan, lengkap dengan tata cara pelaksanaannya. Semoga bermanfaat, detikers!




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads