- Rangkaian Ibadah Haji 1. Melakukan Ihram dari Miqat 2. Wukuf di Arafah 3. Mabit di Muzdalifah 4. Melempar Jumrah Aqabah 5. Tahallul 6. Tawaf Ifadah 7. Melakukan Sai 8. Bermalam di Mina 9. Kembali ke Mekah 10. Tawaf Wada
- Macam-macam Pelaksanaan Haji 1. Haji Ifrad 2. Haji Qiran 3. Haji Tamattu'
- Syarat Haji
- Waktu Melaksanakan Haji
Ibadah haji merupakan salah satu momen yang paling dinantikan oleh seluruh umat muslim. Ada beberapa rangkaian ritual yang harus dilakukan oleh jemaah saat sedang melaksanakan ibadah haji.
Lantas, apa saja rangkaian dalam ibadah haji itu?
Melansir laman resmi NU Online, ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi setiap umat muslim yang mampu. Hal tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan Allah SWT dalam firmannya:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧
Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam." (QS Ali 'Imran: 97)
Nah, agar detikers semakin paham, berikut panduan lengkap rangkaian ibadah haji. Yuk, disimak!
Rangkaian Ibadah Haji
Ketika melaksanakan ibadah haji berarti semua rangkaian kegiatan juga harus dilakukan. Seluruh rangkaian ibadah haji yang terdiri dari rukun haji dan wajib haji dilakukan sejak tiba di tanah suci tanggal 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah.
Berikut rangkaian ibadah haji yang dikutip dari buku Ibadah Haji dan Umrah yang disusun oleh Muhammad Nur Fadhli:
1. Melakukan Ihram dari Miqat
Hal pertama yang dilakukan saat melakukan ibadah haji adalah berihram. Ihram umumnya dilakukan tepat pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Sebelum melakukan ihram jamaah haji disunnahkan untuk memotong kuku, kumis, rambut ketiak, rambut kemaluan, dan mandi. Selain itu, jemaah haji juga dianjurkan mandi janabah (mandi besar), berwudhu, serta mengenakan pakaian ihram.
Pakaian ihram merupakan pakaian yang berwarna putih. Saat berihram jemaah haji laki-laki dilarang mengenakan pakaian yang berjahit.
Pakaian yang dikenakan laki-laki hanya terdiri atas dua lembar kain. Satu kain dililitkan pada tubuh seperti sarung, sedangkan yang satu diselendangkan untuk menutup sebagian tubuh. Hal tersebut guna untuk menutup aurat.
Lalu untuk pakaian ihram perempuan sendiri adalah tidak menampakkan lekuk tubuh dan menutupi seluruh badan. Kecuali telapak tangan dan muka.
Setelah berpakaian ihram, jemaah haji dapat melafalkan niat untuk melaksanakan haji. Berikut bacaan niat haji:
لَبَّيْكَ اللَّهُم حَجَّا
Artinya: "Aku menyambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji."
2. Wukuf di Arafah
Setelah berihram, jemaah haji berangkat menuju Jabal Arafah dengan membaca talbiah. Bagi jemaah haji dianjurkan membaca talbiah dengan suara keras, sedangkan jemaah perempuan cukup melafalkan dengan suara lirih.
Berikut pelafalan talbiah beserta artinya:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكُ لَا شَرِيكَ لَكَ
Artinya: "Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sungguh segala puji, nikmat dan kerajaan untuk-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu."
Pada saat melakukan wukuf di Arafah, jemaah harus menghadap kiblat dan mendengarkan khotbah wukuf. Selain itu, dianjurkan juga untuk menjamak qasar takdim shalat Dzuhur dan Asar, memperbanyak doa, dan membaca Al-Qur'an.
Wukuf di Arafah dilaksanakan tepat pada tanggal 9 Dzulhijjah yang dimulai saat matahari terbit hingga terbenam. Setelah itu, jemaah haji akan segera menuju ke Muzdalifah untuk bermalam.
3. Mabit di Muzdalifah
Setibanya di Muzdalifah, jemaah haji akan melaksanakan alat jamak qasar ta'khir Magrib dan Isya terlebih dahulu. Kemudian setelahnya baru bermabit di Muzdalifah.
Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah menyelesaikan wukuf di Arafah tepatnya mulai tengah malam sampai fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Saat pagi hari, para jemaah akan melaksanakan shalat Subuh berjamaah dan mengambil kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah di Mina.
4. Melempar Jumrah Aqabah
Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jemaah haji bergegas menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah. Lempar jumrah pertama yaitu jumrah aqabah.
Jumrah aqabah ini dilakukan dengan melempari tugu aqabah sebagai simbol untuk mengusir setan dengan kerikil sebanyak tujuh kali. Selain itu, para jemaah haji tamattu' dan qiran diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban.
5. Tahallul
Tahallul artinya menghalalkan perkara yang sebelumnya diharamkan, contohnya mencukur rambut. Mencukur rambut kepala dapat dilakukan sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
Tahallul dilakukan secara dua tahap. Tahallul pertama dilakukan dengan melepas semua pakaian ihram.
Setelah tahallul pertama, jemaah haji diperbolehkan untuk melakukan hal-hal yang diharamkan saat ihram, kecuali hubungan suami istri. Selanjutnya, jemaah haji dapat langsung menuju Mekkah melalui Babussalam untuk melaksanakan tawaf ifadah.
Tahallul kedua dilakukan setelah jemaah haji melakukan tawaf ifadah. Setelah tahallul kedua ini, jemaah haji boleh melakukan semua hal yang dilarang saat ihram, termasuk hubungan suami istri.
6. Tawaf Ifadah
Jemaah haji yang melakukan tawaf ifadah akan berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran. Putaran tersebut dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam.
Pada setiap putaran, jemaah haji dianjurkan menyentuh rukun yamani jika memungkinkan. Lalu, bagi yang ingin memulai dan mengakhiri tawaf harus sejajar dengan Hajar Aswad.
Adapun amalan-amalan yang disunnahkan untuk dilakukan saat menyelesaikan tawaf ifadah, yakni:
- a. Mencium hajar aswad
- b. Melaksanakan shalat sunnah dua rakaat di Hijr Ismail
- c. Menunaikan shalat sunnah dua rakaat di belakang maqam Ibrahim
7. Melakukan Sai
Sai adalah berlari-lari kecil dari bukit Safa dan diakhiri di bukit Marwah. Saat mendekati bukit Safa jemaah haji disunnahkan untuk membaca doa ini:
إِنَّ الصَّفَا وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
Artinya: "Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syi'ar Allah."
Kemudian jemaah haji menaiki bukit Safa dan menghadap ke Ka'bah sambil membaca takbir tiga kali dan membaca lafal berikut:
إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٍ. لا إله إلا الله وَحدَه أَنْجَزَ وَحْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَّمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan. Bagi-Nya segala pujian dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada Tuhan yang pantas disembah, kecuali Allah Yang Esa. Dia memenuhi segala janji-Nya. Dia menolong hamba-Nya dan hanya Dia sendiri yang menghancurkan tentara-tentara musuh."
8. Bermalam di Mina
Mina merupakan salah satu tempat pelaksanaan jumrah. Bermalam di Mina merupakan kewajiban bagi setiap jemaah haji dan dilakukan di hari tasyrik pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Saat bermalam di Mina, jemaah haji dianjurkan memperbanyak ibadah seperti shalat sunnah, berdoa, dan berdzikir. Setelah bermalam di Mina dan melempar jumrah dengan sempurna, kegiatan haji pun selesai dan dapat kembali ke Mekah.
9. Kembali ke Mekah
Setelah melaksanakan semua kegiatan di Mina, para jemaah haji akan kembali ke Mekah.
10. Tawaf Wada
Setelah tiba di Mekah, jemaah haji akan melakukan tawaf wada' atau tawaf perpisahan. Tawaf ini dilakukan sebagai tawaf perpisahan sebelum meninggalkan tanah suci.
Macam-macam Pelaksanaan Haji
Berdasarkan pelaksanaannya, ibadah haji dibagi menjadi tiga macam, yaitu haji ifrad, haji qiran, dan haji tamattu'. Masing-masing dari ibadah ini mempunyai rangkaian ibadahnya sesuai yang ditetapkan dalam Islam.
Berikut penjelasannya:
1. Haji Ifrad
Haji ifrad adalah ibadah yang dilakukan seseorang tanpa umrah. Hal tersebut sesuai dengan kata ifrad yang berarti menyendirikan.
Umat Muslim yang melaksanakan jenis haji satu ini tidak akan dikenakan dam (denda). Adapun cara melaksanakan haji ifrad, yakni:
- Melaksanakan haji saja (tanpa melaksanakan umrah);
- Melaksanakan haji dulu, lalu melaksanakan umrah setelah selesai berhaji.
2. Haji Qiran
Pelaksanaan ibadah haji satu ini dilakukan bersamaan dengan umrah di miqat. Berbeda dengan haji ifrad, untuk umat muslim yang ingin melakukan haji qiran diharuskan untuk membayar dam.
3. Haji Tamattu'
Haji Tamattu' adalah ibadah yang melaksanakan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji. Kemudian dilanjut bertahallul, lalu berihrām haji dari Mekah dan sekitarnya pada 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulhijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula.
Selama jeda waktu tahallul itu, jemaah bisa bersenang-senang karena tidak dalam keadaan ihram dan tidak terkena larangan ihram. Namun wajib dikenakan dam.
Syarat Haji
Mengutip buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang dikeluarkan oleh Kemenag RI, syarat-syarat haji adalah aturan yang harus dipenuhi oleh seseorang agar diperbolehkan menjalankan ibadah haji. Berikut beberapa syaratnya meliputi:
- Islam
- Baligh (dewasa)
- Aqil (berakal sehat)
- Merdeka (bukan hamba sahaya)
- Istita'ah (mampu). Mampu secara jasmani, rohani, ekonomi, dan keamanan.
Waktu Melaksanakan Haji
Ibadah haji bisa dilaksanakan oleh umat Islam pada bulan ke 12 dalam kalender Hijriyah (Dzulhijjah). Ibadah haji memiliki waktu-waktu khusus yang meliput tanggal tertentu, seperti memulai ibadah haji dengan wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah), hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), dan hari-hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Nah, itulah informasi terkait runtutan ibadah haji lengkap dengan waktu pelaksanaannya. Semoga membantu ya, detikers!
(urw/ata)