Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah melakukan pengecekan dugaan penyebab tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Gajah Satria GT 111. Kapal tersebut diduga mengalami kelainan mesin sehingga menyebabkan air masuk ke kapal.
"Dugaan awal sesuai dengan laporan yang disampaikan nakhoda itu terjadi kelainan mesin sehingga air masuk di kapal. Itulah yang menjadi penyebab," ujar Plh Kepala Kantor UPP Kelas III Selayar Ahmad Basri kepada detikSulsel, Rabu (12/6/2024).
Basri mengungkapkan pihaknya telah melakukan pengecekan lengkap saat pemberangkatan kapal dari Pelabuhan Rauf Rahman, Benteng, pada Senin (10/6). Saat itu, mesin yang disebut mengalami kelainan saat perjalanan juga dalam kondisi baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengecekan awal itu semuanya lancar sesuai dengan SOP. Semua normal, alat-alat pompa juga normal. Tiba-tiba dalam perjalanan itu kita dapat laporan terjadi kelainan," katanya.
Basri pun menampik kapal yang memuat kopra itu kelebihan muatan atau overdraft. Dia menjelaskan bahwa gross ton (GT) 111 tidak serta-merta menyatakan bahwa muatan kapal hanya maksimal 111 ton.
"Kalau gross ton itu tidak menandakan bahwa itu adalah muatan kapal. Muatan kapal itu ada perhitungan khususnya," terangnya.
Dia menyebut kapal tujuan Surabaya, Jawa Timur (Jatim) itu sesuai dengan catatan manifes yakni bermuatan 170 ton kopra. Pos SAR Selayar sebelumnya menyebut kapal memuat sekitar 200 ton.
"Di manifesnya 170 ton. Kalau hasil pemeriksaan dari rekan kami yang memberangkatkan itu kapal, masih normal. Tidak overdraft. Muatan berlebihan itu diistilahkan overdraft. Ini tidak overdraft," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan terhadap insiden tenggelamnya kapal yang mengangkut delapan orang anak buah kapal (ABK) ini. Insiden inipun telah dilaporkan ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Sementara kita lakukan itu. Kita sudah memeriksa tiga ABK bersama nakhoda. Sementara berproses penyelidikannya. Akan dikirim ke Jakarta dulu. Nanti dari sana kita tunggu hasilnya," jelasnya.
Diberikan sebelumnya, KLM Gajah Satria yang membawa 8 orang ABK dan memuat 200 ton kopra mengalami mati mesin dan tenggelam di perairan Selayar. Pos SAR Selayar mengerahkan Rigid Inflatable Boat (RIB) 01 Selayar melakukan evakuasi.
Danpos SAR Selayar, Andi Raswan mengatakan KLM Gajah Satria awalnya berangkat dari Pelabuhan Benteng, Selayar, Senin (10/6) subuh sekitar pukul 05.00 Wita, dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur.
Namun, dalam perjalanan tiba-tiba mesin kapal mati saat masih berada di perairan Selayar, tepatnya di perairan Kecamatan Bontosikuyu. ABK lalu meminta bantuan untuk dievakuasi.
(asm/ata)