Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami fluktuasi dalam 4 tahun terakhir. Namun mengalami peningkatan pada 2023 menjadi 1,98 persen.
"Kalau kita lihat empat tahun terakhir, persentase TPT Kepulauan Selayar itu cenderung mengalami fluktuatif trennya," ujar Kepala BPS Selayar Andi Makmur Jaya kepada detikSulsel, Selasa (11/6/2024).
Andi Makmur mengatakan TPT Selayar pada 2020 mencapai 2,44 persen, kemudian 2021 naik menjadi 2,81 persen. Selanjut pada 2022 turun menjadi 1,49 persen, lalu naik lagi di 2023 menjadi 1,98 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 2023 TPT Selayar sebesar 1,98 persen yang artinya 1 hingga 2 pengangguran dalam 100 angkatan kerja," katanya.
Dia mengungkap TPT menurut jenis kelamin dari tahun ke tahun juga mengalami fluktuasi. Pada Agustus 2021 TPT laki-laki 3,32 persen, turun menjadi 2,00 persen pada Agustus 2022, kemudian naik menjadi 2,26 persen pada Agustus 2023.
Sementara, untuk TPT perempuan, pada Agustus 2021 2,16 persen, kemudian turun menjadi 0,8 persen pada Agustus 2022. Kemudian naik lagi menjadi 1,61 persen pada Agustus 2023.
"TPT laki-laki mengalami peningkatan 0,26 persen Agustus 2023 terhadap Agustus 2022, demikian pula TPT perempuan mengalami peningkatan 0,81 persen," ucapnya.
Andi Makmur menuturkan TPT Selayar jauh berada di bawah TPT Sulsel dan nasional yang masing-masing mencapai 4,33 persen dan 5,32 persen. TPT Selayar menempati urutan terendah keempat dari 24 kabupaten/kota di Sulsel setelah Bulukumba (1,31 persen), Enrekang (1,53 persen), dan Sinjai (1,69 persen).
Selanjutnya, kata dia, penduduk usia kerja Selayar pada Agustus 2023 sebanyak 109.985 orang. Naik sebanyak 5.407 orang dibandingkan kondisi Agustus 2022. Sementara, untuk angkatan kerja pada Agustus 2023 sebanyak 79.058 orang atau naik sebanyak 5.931 orang dibandingkan kondisi Agustus 2022.
Kemudian, karakteristik penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama untuk tiga tahun terakhir masih didominasi sektor jasa, yakni 50,29 persen pada Agustus 2021, 42,46 persen Agustus 2022, dan 49,47 persen Agustus 2023.
Disusul pertanian, 31,27 persen (Agustus 2021), 37,98 persen (Agustus 2022), dan 30,73 persen (Agustus 2023). Kemudian manufaktur, 18,44 persen (Agustus 2021), 19,57 persen (Agustus 2022), dan 19,80 persen (Agustus 2023).
"Lapangan pekerjaan jasa dan pertanian trennya fluktuatif selama tiga tahun terakhir, sementara manufaktur cenderung meningkat dari tahun ke tahun," tutur Andi Makmur.
Kemudian, kata dia, karakteristik penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan utama pada 2021-2023, yang mendominasi adalah buruh/karyawan/pegawai dan berusaha sendiri. Persentasenya di atas 30 persen.
Selanjutnya, karakteristik penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang mendominasi adalah pekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah. Rata-rata di atas 40 persen.
(hsr/hsr)