Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mencatat 22 titik longsor menerjang empat kecamatan di Ambon, Maluku. Sebanyak 26 kepala keluarga (KK) terkena dampak akibat bencana tersebut.
"Bencana longsor terjadi 22 titik di empat kecamatan," kata Kepala BPBD Kota Ambon Fahmi Salatalohy kepada detikcom, Jumat (7/6/2024).
Fahmi menyebut bencana itu terjadi saat hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Ambon sejak Selasa (4/6) hingga Rabu (5/6). Dia menjelaskan, longsor yang paling banyak terjadi di Kecamatan Sirimau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Titik longsor yang paling banyak terjadi di Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Sirimau. Kemudian Kecamatan Leitimur Selatan, baguala dan terakhir Nusaniwe. Totalnya itu, terdapat 22 titik longsor," jelasnya.
Fahmi menuturkan, longsor mengakibatkan rumah warga rusak dan menimbulkan trauma. 26 KK terkena dampak dari bencana itu.
"26 KK terkena dampak, namun tak ada korban jiwa yang ditimbulkan dalam bencana longsor ini. Selain itu, longsor juga menutup sejumlah badan jalan di Ambon, kini sudah dibersihkan," jelasnya.
Fahmi mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di lereng gunung, bantaran sungai, dan daerah rawan longsor tetap waspada dan hati-hati. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan BMKG guna memantau cuaca terkini.
"Saya imbau warga tetap waspada dan berhati-hati. Kita terus berkoordinasi BMKG, apabila ada cuaca buruk kita langsung memberitahu peringatan dini ke masyarakat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir setinggi pinggang orang dewasa merendam permukiman warga di Kota Ambon, Maluku, Rabu (5/6). Banjir juga merendam empat ruas jalan utama yang menyebabkan arus lalu lintas (lalin) lumpuh.
"Banjir merendam permukiman warga dan ruas jalan utama," kata Kepala BPBD Kota Ambon Fahmi Salatalohy kepada wartawan, Rabu (5/6).
"Hujan deras sekali sejak pagi hingga sore. Permukiman yang terendam itu di kawasan Desa Passo, Desa Nania dan kawasan Mardika air mencapai pinggang orang dewasa," tambahnya.
(ata/hsr)