Sebanyak 34 rumah warga di Kota Ambon, Maluku dilaporkan rusak terendam banjir dan terdampak longsor yang tersebar di 16 titik wilayah. Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Ada 16 titik longsor yang terjadi di kota Ambon. Kita belum meng-update hari ini, mudah-mudahan tidak bertambah," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Ambon Bodewin M Wattimena kepada wartawan, Sabtu (3/6/2023).
Bodewin tidak merinci wilayah terdampak banjir dan longsor akibat hujan deras tersebut. Menurutnya dampak longsor terjadi di rumah warga sekitar lereng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tidak longsor dalam kapasitas yang besar sehingga (menyebabkan) dia merusak seluruh area atau lingkungan di situ," tambah Bodewin.
Pihaknya juga mengimbau agar warga tidak lagi mendirikan rumah di lereng bukit. Pasalnya wilayah tersebut rawan longsor.
"Ini mesti menjadi warning bagi kita bahwa tidak boleh lagi membangun rumah di lereng-lereng bukit yang pada waktu hujan begini terjadi tanah longsor," imbuhnya.
Pihaknya juga berharap warga tetap mewaspadai. Menurut Bodewin, ancaman bencana masih bisa terjadi di tengah cuaca ekstrem.
"Kita semua waspadalah supaya ketika cuaca ekstrem seperti ini jangan terjadi. Apalagi korban jiwa kita bersyukur sampai hari ini tidak ada korban jiwa," terang Bodewin.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ambon melaporkan 34 rumah rusak akibat banjir dan longsor sejak 30 Mei 2023. Insiden ini berdampak kepada 48 kepala keluarga dan 156 jiwa.
"Titik banjir paling besar itu ada di Siwang, Kudamati Farmasi, Waihaong dan Batumerah," papar Plt Kepala BPBD Ambon Fahmi Sallatalohy dalam keterangannya.
Sementara titik longsor tersebar di berbaai kecamatan. Wilayah terdampak longsor terjadi di Kecamatan Sirimau, Nusaniwe, Baguala, Teluk Ambon, hingga Leitimur Selatan.
"Ada 3 unit rumah rusak berat akibat terkena longsor dan pohon tumbang. 3 rumah itu ditempati 3 kepala keluarga (KK) dan 12 jiwa," jelasnya.
(sar/sar)