Seorang siswi SD Muhammadiyah di Kota Ambon, Maluku, bernama Abdul Karim Sangaji (13) tewas usai terbawa arus banjir. Korban sempat menggenggam ranting pohon, namun patah lalu terseret.
"Siswa SD tewas terseret banjir," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ipda Janete S Luhukay dalam keterangannya, Kamis (6/5/2024).
Kejadian pilu itu terjadi saat korban hendak menyeberangi sungai Wai Ruhu di Kahena RT 009/ RW 017, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Ambon, Rabu (5/6) sekitar pukul 13.00 WIT. Awalnya korban mengajak dua temannya, Zaky dan Ali mandi di Kolam Orkai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipda Janete menyebut, Ibunya pun melarang korban untuk pergi. Sebab, saat itu Ambon lagi dilanda hujan deras.
"Akibat hujan deras, banjir pun terjadi. Korban dan dua temannya, tak bisa lagi menyeberang sungai kembali ke rumah usai mandi di Kolam Orkai," jelasnya.
Dia menuturkan, korban dan dua temannya lalu menyisir sungai. Kemudian melihat batu besar di dalam sungai.
"Korban dan dua temannya berpegangan tangan menerobos banjir menuju batu itu. Kaki korban pun sempat terbawa arus, namun cepat ditarik oleh dua temannya," jelasnya.
"Korban lalu menggenggam ranting pohon yang berada di tengah sungai, tak lama kemudian patah dan korban terseret banjir," tambahnya.
Atas kejadian itu teman korban, Zaki dan Ali melapor ke orang tua korban. Warga setempat dan polisi kemudian melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai.
"Dari pencarian itu, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di muara sungai di kawasan Desa Galala pukul 17.15 WIT. Jasadnya lalu dievakuasi dan dibawa ke kampung halaman orang tuanya untuk dimakamkan," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir setinggi pinggang orang dewasa merendam permukiman warga di Kota Ambon, Maluku. Banjir juga merendam empat ruas jalan utama yang menyebabkan arus lalu lintas (lalin) lumpuh.
"Banjir merendam permukiman warga dan ruas jalan utama," kata Kepala BPBD Kota Ambon Fahmi Salatalohy kepada wartawan, Rabu (5/6).
Banjir dipicu intensitas hujan yang tinggi mengguyur wilayah Kota Ambon sejak pagi hingga sore, Rabu (5/6). Akibatnya air sungai dan gorong-gorong meluap hingga merendam permukiman dan jalan.
(ata/hsr)