DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengirim 7 nama bakal calon bupati Jeneponto ke DPW PPP Sulsel. Dua figur yang sebelumnya mengambil formulir dinyatakan gugur karena tidak melakukan pengembalian.
"Iya rapat pleno bersama panitia, hari Sabtu lalu plenonya," kata Ketua PPP Jeneponto Imam Taufiq Bohari kepada detikSulsel, Kamis (6/6/2024).
Wakil Ketua II DPRD Jeneponto itu mengatakan tujuh nama yang dikirim ke DPW merupakan kader PPP hingga akademisi. Adapun 7 nama yang dikirim yakni Muhammad Sarif (anggota DPRD Sulsel/Ketua PKB Jeneponto), Syamsudin Karlos (anggota DPRD Sulsel), Paris Yasir (Ketua NasDem Jeneponto), Safri (Wakil Ketua PPP Jeneponto), Efenddy (anak wakil bupati Jeneponto periode 2013-2018, Mulyadi Mustamu), Maysir Yulanwar (akademisi), dan Ashari Fakhsirie Radjamilo (birokrat).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Calon bupati semua, nama-nama tersebut sementara proses fit and proper test yang masih berjalan sampai sekarang," katanya.
Taufiq menuturkan dua figur yang sudah mengambil formulir namun tidak diteruskan ke DPW yakni IsIam Iskandar (anggota DPRD Jeneponto) dan Andi Tahal Fasni (Ketua PKS Jeneponto). Keduanya tidak mengembalikan formulir penjaringan hingga batas waktu yang ditentukan.
"Tidak mengembalikan formulir," ucapnya.
Taufiq mengungkapkan penentuan rekomendasi partai sepenuhnya ada di DPP. Dia menegaskan pihaknya akan memprioritaskan figur yang memiliki peluang menang lebih besar termasuk kader.
"Memprioritaskan yang paling besar kansnya untuk menang. Kader iya, eksternal juga iya," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sembilan bakal calon kepala daerah (cakada) Kabupaten Jeneponto telah mengambil formulir pendaftaran di PPP. Delapan calon yang mendaftar adalah kader eksternal, dan satu diantaranya pengurus PPP.
"Oh iya, kalau yang masuk pengurus iya hanya Safri (wakil ketua)," kata Ketua PPP Jeneponto Imam Taufiq Bohari kepada detikSulsel,Selasa(14/5).
(hsr/ata)