Tragis 7 Orang Sekeluarga Tewas gegara Kebakaran Rumah Kontrakan di Sorong

Tragis 7 Orang Sekeluarga Tewas gegara Kebakaran Rumah Kontrakan di Sorong

Juhra Nasir - detikSulsel
Minggu, 02 Jun 2024 06:30 WIB
Kondisi rumah kontrakan di Sorong usai terbakar diduga karena selang gas bocor.
Foto: Kondisi rumah kontrakan di Sorong usai terbakar diduga karena selang gas bocor. (Juhra Nasir/detikcom)
Sorong -

Sembilan orang sekeluarga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, menjadi korban kebakaran rumah kontrakan. Tragisnya, tujuh diantaranya meninggal dunia.

Kebakaran maut tersebut terjadi di rumah kontrakan berlantai dua di Jalan RA Kartini, Kompleks Posyandu, Kelurahan Rufei, Kota Sorong, Rabu (29/5) sekitar pukul 20.30 WIT. Para korban sempat dilarikan ke rumah sakit.

Korban meninggal dunia masing-masing bernama Rafan (3), Hj Rohani (56), Jarlani (4), Nurhayati (50), Wahidah (30), Aulia (5), dan Hipbang (7). Para korban meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebakaran Diawali Ledakan

Warga setempat mengaku sempat mendengar ledakan sebelum kontrakan itu terbakar. Penghuni kontrakan pun sempat dibuat histeris dan berlari keluar dari rumah.

"Itu mula-mula kita kira guntur toh, meledak begitu. Tapi ketika keluar dari rumah saya kira plafon roboh karena anak-anak lari keluar (rumah) menangis. Jadi saya keluar, begini api juga keluar dari rumah korban," kata tetangga korban, Basreyati kepada detikcom, Kamis (30/5).

ADVERTISEMENT

Dia lalu meminta pertolongan warga lain untuk bergotong-royong memadamkan api menggunakan air dan pasir. Dia mengaku ada 9 korban yang mengalami luka bakar yang di antaranya 4 orang dewasa dan 5 anak-anak.

"Saya juga lari berteriak minta tolong lalu orang-orang datang padamkan api pakai pasir dan air juga di dalam itu. Api itu padam cepat juga, tidak sampai 2 jam karena banyak orang," ucapnya.

KKSS Sorong Kritik Pemerintah Setempat

Para korban diketahui berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Ikatan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Sorong pun mengkritiksikap Pemerintah Kota Sorong dan Pemprov Papua Barat Daya yang terkesan tidak peduli atas kejadian luar biasa yang menelan 7 korban jiwa.

"Yang sangat disayangkan pihak pemerintah kota dan Pemprov PBD dari hark pertama hingga hari ini belum ada yang melayat," ujar Ketua KKSS Kota Sorong Syamsuddin Djohan kepada detikcom, Sabtu (1/6/2024).

"Padahal ini kejadian luar biasa 7 korban nyawa. Yang terpenting bagaimana pemerintanya ada sedikit perhatian, mari kita heran bersama saja," cetusnya.




(hmw/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads