Tragedi Kebakaran Tewaskan Balita gegara Selang Gas Bocor di Sorong

Papua Barat Daya

Tragedi Kebakaran Tewaskan Balita gegara Selang Gas Bocor di Sorong

Juhra Nasir - detikSulsel
Jumat, 31 Mei 2024 07:30 WIB
Kondisi rumah kontrakan di Sorong usai terbakar diduga karena selang gas bocor.
Foto: Kondisi rumah kontrakan di Sorong usai terbakar diduga karena selang gas bocor. (Juhra Nasir/detikcom)
Sorong -

Seorang balita berusia 3 tahun di Kota Sorong, Papua Barat Daya, tewas dalam tragedi kebakaran rumah kontrakan akibat selang gas LPG bocor. Delapan orang penghuni kontrakan lainnya turut mengalami luka-luka.

Insiden tersebut terjadi di rumah kontrakan berlantai dua di Jalan RA Kartini, Kompleks Posyandu, Kelurahan Rufei, Kota Sorong, Rabu (29/5) sekitar pukul 20.30 WIT. Para korban sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Informasinya akibat dari selang (gas) bocor," kata Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy Perdana Yudianto kepada detikcom, Kamis (30/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetangga korban bernama Basreyati mengatakan, total ada 9 orang korban dalam insiden kebakaran itu. Mereka dievakuasi ke dua rumah sakit berbeda, yakni RSUD Sele Be Solu dan RSUD Dr. J.P Wanane Km 22, Kabupaten Sorong. Dari 9 korban, 1 orang yang merupakan balita dinyatakan meninggal dunia.

"1 orang meninggal dunia anak usia 3 tahun. Satu korban tidak terlalu parah, sudah pulang," ungkap Basreyati.

ADVERTISEMENT

Rumah kontrakan tersebut diketahui milik pria bernama H. Darwis. Basreyati menyebut polisi sudah melakukan pemeriksaan dan membawa tabung gas yang diduga pemicu kebakaran dari lokasi.

"Tadi malam (Rabu) polisi sudah datang dan bawa tabung gasnya. Ini kontrakan milik H. Darwis. Korban ini baru kos (ngontrak) juga sekitar 1 bulan lebih lah," ucapnya.

Warga Dengar Ledakan

Warga sempat mendengar ledakan sebelum kontrakan itu terbakar. Penghuni kontrakan pun sempat dibuat histeris dan berlari keluar dari rumah.

"Itu mula-mula kita kira guntur toh, meledak begitu. Tapi ketika keluar dari rumah saya kira plafon roboh karena anak-anak lari keluar (rumah) menangis. Jadi saya keluar, begini api juga keluar dari rumah korban," kata Basreyati.

Dia lalu meminta pertolongan warga lain untuk bergotong-royong memadamkan api menggunakan air dan pasir. Dia mengaku ada 9 korban yang mengalami luka bakar yang di antaranya 4 orang dewasa dan 5 anak-anak.

"Saya juga lari berteriak minta tolong lalu orang-orang datang padamkan api pakai pasir dan air juga di dalam itu. Api itu padam cepat juga, tidak sampai 2 jam karena banyak orang," ucapnya.

"Ada orang di dalam (rumah), mereka di dalam ini ada 3 keluarga yaitu ada 9 orang. 4 orang dewasa dan 5 anak kecil," ungkapnya.




(asm/ata)

Hide Ads