- Doa Iftitah Versi Muhammadiyah
- Doa Iftitah Versi NU
- Doa Iftitah dalam Periwayatan Lain 1. Doa Iftitah Riwayat Aisyah RA 2. Doa Iftitah Riwayat dari Abu Said Al-Khudri 3. Doa Iftitah Riwayat dari Jabir RA 4. Doa Iftitah Riwayat dari Anas RA 5. Doa Iftitah Riwayat dari Ibnu Umar 6. Doa Iftitah Riwayat dari Abu Hurairah 7. Doa Iftitah Riwayat dari Ibnu Abbas 8. Doa Iftitah Riwayat dari Abu Salamah bin Abdurrahman RA 9. Doa Iftitah Riwayat dari Ali bin Abi Thalib RA
- Hukum Membaca Doa Iftitah
Doa iftitah merupakan salah satu bacaan yang dibaca umat muslim saat melaksanakan sholat wajib maupun sunnah. Membaca doa iftitah dalam sholat ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dikerjakan setelah takbiratul ihram.
Sebagaimana dijelaskan dari Abu Hurairah yang dikutip dari laman Kemenag RI bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap kali seseorang shalat, maka hendaklah ia membaca 'Allahu Akbar' (takbiratul ihram), kemudian membaca apa yang mudah baginya dari Al-Qur'an, kemudian membaca (doa) iftitah." (HR Bukhari dan Muslim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, terdapat beragam riwayat bacaan doa iftitah yang dinisbahkan kepada Rasulullah SAW. Dua di antaranya digunakan masing-masing oleh organisasi Islam di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Nah, untuk lebih jelasnya berikut bacaan doa iftitah dari berbagai riwayat yang digunakan Muhammadiyah hingga NU. Yuk, disimak!
Doa Iftitah Versi Muhammadiyah
Menukil laman Muhammadiyah Semarang Kota, organisasi ini menetapkan doa iftitah yang dibaca dalam sholat berdasarkan hasil putusan tarjih. Berikut selengkapnya bacaan doa iftitah yang biasa dipakai warga Muhammadiyah:
اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِاَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَاياَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِاَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.
Arab Latin: Allaahumma baa'id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa 'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas. Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.
Artinya : "Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun."
Doa Iftitah Versi NU
Organisasi Islam NU juga menetapkan doa iftitah yang digunakan dalam sholat. Nah, berikut ini bacaan doa iftitah yang dilansir dari NU Online:
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا. أنى وجهت وجهي للذى فطر السموات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين. ان صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالمين لاشريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين
Arab Latin: Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardhi hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.
Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.
Doa Iftitah dalam Periwayatan Lain
Terdapat banyak periwayatan terkait bacaan doa iftitah yang bisa dibaca ketika pelaksanaan sholat. Seluruh bacaan doa iftitah dalam periwayatan ini dinisbahkan kepada Rasulullah SAW.
Dilansir dari Buku Ragam Doa Iftitah oleh Saiyid Mahadir Lc Ma, berikut rincian bacaan doa iftitah dalam berbagai periwayatan:
1. Doa Iftitah Riwayat Aisyah RA
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَاإِلَهَ غَيْرُكَ
Arab Latin: Subhanakalla ghoiruka. humma wabihamdika watabarokasmuka wata'ala jadduka wala ilaha
Artinya: Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ad-Daru Quthni)
2. Doa Iftitah Riwayat dari Abu Said Al-Khudri
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَاإِلَهَ غَيْرُكَ
Arab Latin: Subhanakalla humma wabihamdika watabarokasmuka wata'ala jadduka wala ilaha ghoiruka".
Setelahnya, dilanjutkan dengan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا
Arab Latin: Allahu Akbaru kabiro
Kemudian dilanjutkan dengan membaca:
أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْتِهِ
Arab Latin: A'udzubillahis sami'il alimi minas syaithonir rojim min hamzihi wanafkhihi wanaftsihi
Artinya: Aku berlindung kepada Allah swt dari syaitan yang terkutuk, dari gurisannya, dari tiupannya dan dari hembusannya. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i).
3. Doa Iftitah Riwayat dari Jabir RA
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ وَجَّهْتُ وَجْهِي لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Arab Latin: Subhanakalla humma wabihamdika watabarokasmuka wata'ala jadduka wala ilaha ghoiruka. Wajjahtu wajhiya lilladzi fatoros samawatiwal ardh, hanifan wama ana minal musyrikin, inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil 'alamin
Artinya: Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Aku hadapkan wajahku kepada Allah Yang menciptakan langit dan bumi, dengan lurus dan berserah diri dan aku bukan bagian dari orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu baginya dan dengan itulah aku diperintahkan. Dan aku termasuk bagian dari orang-orang muslim. (HR. Al-Baihaqi)
4. Doa Iftitah Riwayat dari Anas RA
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ
Arab Latin: Alhamdulillahi hamdan katsiron mubarokan fihi
Artinya: Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik, lagi diberkahi di dalamnya.
5. Doa Iftitah Riwayat dari Ibnu Umar
الله أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَ سُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةًوَأَصِيلًا
Arab Latin: Allahu akbaru kabiro, walhamdulillahi katsiro wasubhanallahi bukrotan wa ashila
Artinya: Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang
6. Doa Iftitah Riwayat dari Abu Hurairah
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَجِّنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِوَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Arab Latin: Allahumma ba'id baini wabaina khothoyaya kama ba'adta bainal masyriqi walmaghrib. Allahumma naqqini minal khotoya kama yunaqqos tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsil khothoyaya bilma'i was tsalji walbarodi" (HR. Bukhari dan Muslim, dengan beberapa perbedaan kecil antara lafaz dari Bukhari dan Muslim)
Artinya: Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari semua kesalahan sebagaimana Engkau mensucikan pakaian dari kotoran. Ya Allah, mandikanlah aku dengan air, salju dan embun.
7. Doa Iftitah Riwayat dari Ibnu Abbas
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَآمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ
Arab Latin: Allahumma lakal hamdu, anta nurus samawati wal ardh, walakal hamdu, anta qayyamus samawati wal ardh waman fihin, antal haq, waqaulukal haq, wawa'dukal haq, waliqa'ukal haq, waljannatul haq, wannaru haq, wassa'atu haq, allahumma laka aslamtu, wabika amantu, wailaika hakamtu, faghfirli ma qaddamtu wama akhkhartu wama asrartu wama a'lantu, antalladzi la ilaha illa anta.
Artinya: Ya Allah, hanya milik-Mu lah segala pujian, Engkau adalah pemberi cahaya langit-langit dan bumi. Hanya milik-Mu lah segala pujian, Engkau-lah pemelihara langit-langit dan bumi. Hanya milik-Mu lah segala pujian, Engkau-lah yang terus menerus mengurusi langit-langit dan bumi beserta makhluk yang ada di dalamnya. Engkau adalah al-Haq (Dzat yang pasti wujudnya), janji-Mu benar, ucapan-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu benar, surga itu benar adanya, neraka itu benar adanya, dan hari kebangkitan itu benar (akan terjadi). Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku kembali, dan demi-Mu aku berdebat (terhadap para pengingkarmu), hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosa-dosa yang telah kuperbuat dan yang belakangan kuperbuat, ampunilah apa yang aku rahasiakan dan apa yang kutampakkan. Engkaulah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau. (HR. Ahmad)
8. Doa Iftitah Riwayat dari Abu Salamah bin Abdurrahman RA
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَئِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Arab Latin: Allahumma rabba jibril wamika'il waisrafil, fathiris samawati wal ardh, 'alimil ghaibi wasy syahadah, anta tahkumu baina 'ibadika fima kanu fihi yakhtalifun, ihdini limakhtulifa fini minal haq bi idznika wainnaka latahdi ila shiratim mustaqim
Artinya: Wahai yang memulai penciptaan langit-langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya! Wahai Dzat yang mengetahui yang gaib dan yang tampak! Engkau memutuskan di antara hamba-hamba-Mu dalam perkara yang mereka berselisih di dalamnya. Tunjukilah aku mana yang benar dari apa yang diperselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberikan hidayah kepada siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus. (HR. Ibnu Majah)
9. Doa Iftitah Riwayat dari Ali bin Abi Thalib RA
اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنْتَ وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِيلِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرِ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ اسْتَغْفِرُكَ وَاتُوْبُ إِلَيْكَ
Arab Latin: Wajjahtu wajhiya lilladzi fatoros samawati wal ardh, hanifan wama ana minal musyrikin, inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin, la syarikalahu wabidzalika umirtu wa ana minal muslimin. Allahumma antal malik, la ilaha illa anta robbi wa ana 'abduka, zholamtu nafzi wa'taroftu bidzanbi, faghfirli dzunubi jami'a, la yaghfiruz dzunuba illa anta, wahdini liahsanil akhlaq la yahdi li ahsaniha illa anta, washrif 'anni sayyi'aha la yashrifu 'anni sayyi'aha illa anta, labbaika wa sa'daika, wal khoiru kulluhu biyadaika, was syarru laisa ilaika, ana bika wa ilaika, tabarokta wa ta'alaita, astaghfiruka wa atubu ilaika
Artinya: Ya Allah, Engkau adalah Raja, tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau. Engkaulah Rabbku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzalimi diriku, dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah dosa-dosaku seluruhnya, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik, tidak ada yang dapat menunjukkan kepada akhlak yang terbaik kecuali Engkau. Dan palingkan/jauhkanlah aku dari kejelekan akhlak dan tidak ada yang dapat menjauhkanku dari kejelekan akhlak kecuali Engkau. Labbaika (aku terus-menerus menegakkan ketaatan kepada-Mu) dan sa'daik (terus bersiap menerima perintah-Mu dan terus mengikuti agama-Mu yang Engkau ridhai). Kebaikan itu seluruhnya berada pada kedua tangan-Mu, dan kejelekan itu tidak disandarkan kepada-Mu. Aku berlindung, bersandar kepada-Mu dan Aku memohon taufik pada-Mu. Mahasuci Engkau lagi Mahatinggi. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.
Hukum Membaca Doa Iftitah
Dilansir dari laman Muslim or.id, hukum membaca doa iftitah adalah sunnah. Sehingga membaca doa iftitah dalam sholat dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak berdosa apabila ditinggalkan.
Seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Hurairah berikut:
كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: " أقول: ... " فذكره
Artinya: "Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika shalat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:... (beliau menyebutkan doa iftitah)" (Muttafaqun 'alaih)
Dijelaskan lebih lanjut oleh Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkar bahwa:
"Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya mustahabbah (sunnah) dalam shalat wajib maupun shalat sunnah" (Al Adzkar, 1/107).
Demikianlah beragam bacaan doa iftitah lengkap dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahan Indonesianya. Semoga menambah wawasan ya, detikers!
(urw/urw)