Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamalauddin Jompa buka suara terkait protes mahasiswa soal kebijakan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT). Jamaluddin menegaskan Unhas tidak menaikkan UKT tahun ini.
"Sekali lagi saya tegaskan, Unhas tidak menaikkan UKT," kata Jamaluddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/5/2024).
Jamaluddin menjelaskan, penentuan besaran UKT di lingkungan perguruan tinggi negeri (PTN) termasuk di Unhas tidak sembarangan. Dia menyebut ada penyelarasan dengan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 2 Tahun 2024 dan Kepmendikbudristek No. 54/P/2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyebut penetapan UKT pada setiap mahasiswa didasarkan pada tinjauan dan verifikasi pendapatan. Sehingga, besaran penetapan UKT memperhitungkan secara akurat kondisi ekonomi setiap mahasiswa.
Di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa tidak boleh ada mahasiswa Unhas yang tiba-tiba berhenti karena tidak dapat membayar UKT. Termasuk ketika kondisi ekonomi mahasiswa sedang menurun.
"Saya juga pernah miskin. Saya sangat sensitif masalah ini. Tolong jangan pernah merasa kami tidak pedulikan," tuturnya.
Meski demikian, ahli ekologi terumbu karang ini meminta kepada mahasiswa untuk jujur dalam memberikan data. Sebab menurutnya, berdasarkan pengalaman sebelumnya, banyak orang kaya yang tetap mengajukan UKT kelompok satu.
"Punya mobil bayar UKT lima ratus ribu. Mana mungkin Unhas bisa maju. Tolong bantu Unhas untuk bisa maju," ujar mantan Ketua Akademi Ilmuan Muda Indonesia (ALMI) ini.
Jamaluddin juga menyampaikan, jika ada pihak yang merasa berat dengan penetapan kelompok UKT, Unhas telah membuka Posko Pengaduan dan Layanan UKT di Gedung Rektorat Unhas, tepatnya di Unit Layanan Terpadu Unhas.
Diberitakan sebelumnya, Serikat Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Semaun) menggelar aksi demonstrasi di Rektorat Unhas. Massa aksi memprotes kebijakan kenaikan UKT.
Humas Aliansi Semaun Fajrul mengatakan pihaknya memiliki banyak tuntutan atas demo tersebut. Namun, tuntutan yang paling utama terkait peningkatan golongan UKT yang semakin tinggi dan mahal.
"Ada 12 tuntutan, cuma yang jadi concern-nya sebenarnya adalah, karena momennya juga terkait yang dengan UKT. Teman-teman dapat momen untuk melakukan aksi demonstrasi terkait UKT," kata Fajrul kepada detikSulsel di lokasi.
(asm/ata)