Tim Uji Lab Periksa Pabrik Penggilingan Padi di Pinrang Usai Diprotes Warga

Tim Uji Lab Periksa Pabrik Penggilingan Padi di Pinrang Usai Diprotes Warga

Muhclis Abduh - detikSulsel
Rabu, 29 Mei 2024 12:50 WIB
Tim uji lab turun mengecek kualitas baku mutu lingkungan dari pabrik yang sebelumnya sempat diprotes warga.
Foto: Tim uji lab turun mengecek kualitas baku mutu lingkungan dari pabrik yang sebelumnya sempat diprotes warga. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Perusahaan menurunkan tim uji laboratorium untuk mengecek pabrik penggilingan padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kebijakan ini atas desakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pinrang setelah limbah pabrik itu diprotes warga karena mengganggu permukiman.

"Kami dari DLH yang meminta kepada pabrik untuk melakukan pengujian kualitas baku mutu lingkungan. Tapi itu sebenarnya kewajiban perusahaan, tanpa harus diminta," kata Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Sengketa Lingkungan Hidup DLH Pinrang La Ode Karman kepada detikSulsel, Rabu (29/5/2024).

Ode mengungkapkan ada 2 pabrik yang melakukan uji lab yang salah satu di antaranya sempat diprotes oleh warga di Desa Samaenre, Kecamatan Mattiro Sompe. Uji lab yang dilakukan terkait dengan udara dan kebisingan pabrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dua pabrik yang dicek. Yang diuji udara dan kebisingan dan ini yang mengecek dari lembaga yang sudah terakreditasi dari Makassar," tuturnya.

Dia melanjutkan, hasil uji laboratorium akan keluar sekitar paling lama 3 pekan setelah pengecekan. Ode menuturkan, hasil dari pengujian akan menjadi dasar tindakan yang harus dilakukan pemerintah terhadap pabrik tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kemarin waktu dikonfirmasi itu sekitar 2-3 minggu hasilnya keluar. Kita akan lihat hasilnya apakah memenuhi standar baku mutu atau tidak," papar Ode.

Ode menegaskan jika kemudian ada batas baku mutu yang dilampaui baik dari segi kebisingan maupun kualitas udara, maka pihak pabrik harus melakukan perbaikan.

"Pasti akan ada tindakan dilakukan kalau misalnya melampaui batas baku mutu lingkungan, dibenahi diperbaiki alat dan sumber sumber dampaknya," imbuhnya.

Sementara itu, warga Samaenre Ilham berharap pengujian kualitas baku mutu lingkungan tersebut tidak memihak kepada pemilik pabrik. Dia mengatakan selama ini warga sudah jelas-jelas merasakan dampak mulai debu pabrik hingga kebisingan saat pabrik beroperasi.

"Tentu harapan kami uji lab sama dengan apa yang kami rasakan dampak selama ini. Debu atau ampas hasil penggilingan masuk ke rumah dan pabrik sangat bising dan beroperasi hingga malam hari," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) di Pinrang mengeluhkan dampak operasional pabrik penggilingan padi yang dekat dengan permukiman warga. Debu dari limbah pabrik beterbangan masuk ke dalam rumah dan suara bising dari alat pengering pabrik yang beroperasi hingga malam hari.

"Kami tersiksa sekali dengan operasional pabrik penggilingan padi yang telah beroperasi bertahun-tahun di sini. Limbah pabrik dari debu masuk ke dalam rumah dan itu kena kulit jadi gatal," kata warga inisial MH kepada detikSulsel, Rabu (1/5).




(sar/hsr)

Hide Ads