Hal tersebut disampaikan Zudan Arif saat memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (20/5). Dia menyebut jenis pohon yang ditanam antara lain ketapang kencana, glodokan dan bitti.
"Salah satu prasyaratnya (ekonomi hijau dan ekonomi biru) adalah lestarinya lingkungan. Maka mari kita bersama-sama menuju kebangkitan kedua itu, kita lestarikan Sulawesi Selatan," kata Zudan di lapangan upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (20/5/2024).
Zudan mengatakan jika setiap rumah tangga menanam satu pohon, dengan data kependudukan sebanyak 2,9 juta kepala keluarga maka Sulsel dapat menanam 2,9 juta pohon baru. Meskipun hanya satu pohon per bulan, ini akan memberikan dampak positif bagi lingkungan.
"Bumi Sulawesi Selatan kita buat lebih hijau lagi, lebih lestari lagi. Konkritnya dengan Gerakan Sulsel Menanam," katanya.
Dia pun mengajak semua elemen masyarakat mulai dari kepala OPD, ASN, guru, imam masjid, pendakwah dan pembawa risalah berpartisipasi dalam Gerakan Menanam Bersama. Zudan mengungkap Pemprov Sulsel akan membagikan bibit pohon untuk mensukseskan gerakan ini.
"Satu rumah tangga satu pohon, yang tidak punya tanah bisa menanam di pot, prinsipnya tanami Sulsel, satu rumah satu pohon, satu bulan satu pohon. Ini luar biasa," terangnya.
"Semangat kebangkitan kedua ini merupakan bagian dari perjalanan menuju Indonesia Emas," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Zudan Arif mengawali hari pertamanya berkantor dengan memimpin apel Harkitnas ke-116. Di hadapan ASN, Zudan menegaskan akan mendorong transformasi digital hingga penghijauan selama memimpin Sulsel.
"Saya juga mengajak mari transformasi digital kita lakukan lebih cepat lagi. Apa yang sudah rekan-rekan kerjakan di Sulsel, sudah sangat hebat, luar biasa. Mari kita percepat dengan penerapan digitalisasi tata kelola pemerintahan," kata Zudan, Senin (20/5).
(hsr/hsr)