Ketua Mahkamah Partai PBB Fahri Bachmid terpilih menjadi Penjabat (Pj) Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) menggantikan Yusril Ihza Mahendra yang mengundurkan diri jabatan Ketum PBB. Fahri mengaku akan fokus menjalankan agenda PBB mempersiapkan Pilkada 2024.
Fahri mulanya mengaku akan menjalankan keputusan konstitusional Musyawarah Dewan Partai (MDP) sebagai instansi tertinggi PBB di bawah Muktamar. Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini mengaku tugasnya sebagai Pj Ketum PBB sudah diatur dalam regulasi partai.
"Sebagai Penjabat Ketua Umum DPP PBB menggantikan Yusril Ihza Mahendra adalah memastikan suksesnya salah satu agenda ketatanegaraan, yaitu pelaksanaan Pilkada langsung pada tanggal 27 November 2024 yang akan datang," kata Fahri dalam keterangannya yang diterima detikSulsel, Minggu (19/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri juga akan merencanakan dan melaksanakan agenda Muktamar Partai PBB yang diproyeksikan diadakan pada Januari 2025. Dia juga memastikan akan menyelesaikan agenda penting dan strategis PBB yang sifatnya nasional.
"Tentunya langkah-langkah konsolidasi internal maupun eksternal dalam waktu yang sangat singkat akan saya ambil untuk memastikan bahwa Partai PBB dapat menyelesaikan agenda teknis penjaringan calon-calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah dalam rangka Pilkada langsung tahun 2024 berjalan lancar serta sukses," ujarnya.
Diketahui, Yusril mengundurkan diri dari jabatan Ketum PBB dalam sidang MDP di DPP PBB, Jakarta, hari ini. Permintaan Yusril mengundurkan diri diterima oleh peserta MDP yang terdiri atas DPP PBB, Dewan Pimpinan Wilayah serta badan-badan khusus dan otonom PBB yang seluruhnya berjumlah 49 suara dalam pengambilan keputusan.
Dilansir dari detikNews, Fahri Bachdim pun ditunjuk menjadi Pj Ketum PBB. Ketua Mahkamah Partai PBB Fahri Bachmid mendapat dukungan 29 suara, sementara Sekjen DPP PBB Afriansyah Noor memperoleh dukungan 20 suara.
"Dengan demikian, sesuai ART PBB, MDP mensahkan Dr Fahri Bachmid menjadi Penjabat Ketua Umum PBB sampai terpilihnya Ketua Umum PBB definitif hasil Muktamar PBB yang akan datang, yang disepakati MDP akan dilaksanakan selambat-lambatnya akhir Januari 2025," demikian keterangan pers yang diterima detikcom, Sabtu (18/5).
Yusril mengaku dirinya sudah terlalu lama memimpin partai sejak PBB berdiri di awal Reformasi tahun 1998 sehingga perlu ada regenerasi dalam kepemimpinan PBB. Namun Yusril memastikan akan tetap aktif dalam dunia politik.
Menurut Yusril, dirinya akan dapat lebih leluasa menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk turut serta dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara kita, khususnya dalam membangun hukum dan demokrasi di Indonesia.
Sementara itu, Sekjen PBB Afriansyah Noor menyebut Yusril mundur dari jabatan Ketum PPB karena ingin istirahat dalam kancah politik nasional. Namun dia tidak mengetahui alasan rinci di balik keputusan Yusril tersebut.
"Beliau tak menjelaskan (alasan mau mundur). Beliau sudah cukup lama lah di partai ini dan ingin istirahat dulu dalam politik. Tapi kita sebagai kader beliau, Prof Yusril bisa menyalurkan aspirasi kepemimpinannya di pemerintahan Pak Prabowo, skill bidangnya kan hukum," ungkap Afriansyah.
(sar/hsr)