Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh merespons sejumlah harapan kepala daerah selama memimpin Sulsel. Di antaranya terkait dengan mitigasi bencana dan subsidi penerbangan di bandara perintis.
"Gini, kalau kita di Indonesia ada namanya indeks risiko bencana. Indeks risiko bencana merupakan bagian akumulasi dari kemampuan kita menangani bencana. Ini harus kita lakukan perbaikan-perbaikan. Jadi upaya-upaya untuk membangun tangguh bencana saya dukung penuh. Seluruh kabupaten. Kita di Sulsel kan rawan bencana," kata Zudan saat berbincang dengan detikSulsel, Sabtu (18/5/2024).
Zudan lantas mendorong agar masyarakat diberikan pelatihan terkait mitigasi bencana secara intens. Menurutnya, hal ini juga telah diterapkan oleh Jepang dengan sebutan early warning system.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus menjadikan masyarakat kita masyarakat tangguh bencana. Misalnya, ya, seperti di Jepang ada early warning system. Latihan untuk mitigasi bencana. Itu perlu dilakukan di kabupaten. Nanti bertahap kita lakukan melalui BPBD. Kita lakukan terus program sistematis untuk menurunkan risiko bencana," sebutnya.
Selain terkait mitigasi bencana, Zudan juga berbicara soal potensi pariwisata yang ada di Sulsel. Khususnya permintaan subsidi penerbangan pesawat ke bandara perintis oleh Pemkab Selayar demi menunjang aktivitas pariwisata.
"Kemudian yang pariwisata. Pariwisata itu andalan saat ini. Andalan berbagai daerah. Nanti saya harus pelajari dulu di daerah itu (Selayar) kayak pesawat harus ada runway, landasan pacu, terminal," ungkapnya.
Zudan mengaku akan mengecek dan mempelajari kebijakan Pj Gubernur sebelumnya, Bahtiar Baharuddin terkait subsidi penerbangan ini. Namun, dia memastikan akan melanjutkan kebijakan itu jika telah termuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
"Saya pelajari dulu apa yang diputuskan oleh Pak Bahtiar. Kalau sudah diputuskan kita laksanakan. Apalagi kalau sudah ada APBD dan RKPD. Kita lakukan proses-proses yang terbaik. Yang penting ada di dokumen perencanaan dan penganggaran," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, beragam harapan dititipkan kepada Prof Zudan usai dilantik menjadi Pj Gubernur Sulsel. Salah satunya dari Pj Bupati Enrekang H Baba yang menekankan program mitigasi untuk mengurangi risiko bencana.
"Mungkin soal bencana yah, semoga ada perhatian dari Provinsi Sulsel dalam penanganan, termasuk mitigasi bencana," kata Baba kepada detikSulsel, Jumat (17/5).
Baba mengatakan, Enrekang termasuk kabupaten yang terdampak bencana di Sulsel baru-baru ini. Sejumlah infrastruktur, baik bangunan hingga fasilitas umum pemerintah rusak diterjang longsor.
Enrekang juga sempat dilanda banjir bandang pada Sabtu (27/4) yang mengakibatkan 124 kepala keluarga dan 118 unit rumah terdampak. Bencana longsor juga pernah menerjang Enrekang pada Jumat (3/5) yang menyebabkan arus lalu lintas lumpuh.
Sementara, Bupati Selayar Basli Ali berharap subsidi penerbangan demi mendukung operasional Bandara Aroeppala Selayar. Basli Ali mengatakan harapan ini menjadi bagian dari aspirasi masyarakat yang bisa direalisasikan di masa pemerintahan Zudan.
"Khususnya saya kira mengenai transportasi, dalam hal ini pesawat. Karena sampai saat ini masyarakat sangat berharap ada lagi maskapai yang melayani," kata Basli Ali.
Basli Ali mengatakan Pemprov Sulsel telah merencanakan memberikan subsidi penerbangan sekitar Rp 30 miliar untuk lima bandara perintis di Sulsel, termasuk di Selayar. Namun anggaran tersebut belum jelas kapan direalisasikan.
"Ini sudah ada anggarannya. Tinggal realisasi di lapangan karena masyarakat bertanya-tanya," beber Basli Ali.
(asm/hmw)