Pria bernama Miyono (50) di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim), tewas tenggelam usai nekat menerobos banjir menggunakan jeriken. Korban hendak membeli sayur untuk kebutuhan di warungnya.
"Betul korban meninggal karena tenggelam, jadi korban ini punya warung, rencana mau ke Long Melaham beli sayur," ujar Kalaksa BPBD Mahulu Agus Darmawan kepada detikcom, Jumat (17/4/2024).
Peristiwa itu terjadi di depan Kantor BPBD Mahulu, Kecamatan Long Bagun pada Jumat (17/4) sekitar pukul 07.30 Wita. Agus mengatakan korban nekat menyeberangi banjir menggunakan jeriken 20 liter padahal tak bisa berenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata korban tidak bisa berenang, bawa jeriken 20 literan dan di tengah jalan lemas akhirnya mungkin terlepas, dan dilihat sama temannya tidak ada pas teriak-teriak dicari ternyata sudah mengambang," bebernya.
Agus menuturkan korban sempat dievakuasi oleh warga ke Puskesmas Ujoh Bilang. Nahas nyawa korban tak bisa diselamatkan.
"Korban dinyatakan meninggal dunia, tadi sudah dikebumikan di Long Bagun," terangnya.
Dia menuturkan saat korban tenggelam banjir memang masih merendam sejumlah wilayah di Kecamatan Long Bagun. Namun hingga sore tadi, banjir sudah mulai surut.
"Jadi korban meninggal pagi tadi air itu (banjir) turun ke hilir, kalau kondisi saat ini Ujoh Bilang, Long Bagun sudah kering tinggal di hilir di Long Hubung dan Long Laham," bebernya.
"Mudahan tak ada susulan, yang penting di daerah atas Long Apari dan Long Pahangai tidak hujan, kalau di atas sana hujan 2 jam saja, pasti datang lagi. Ini surut karena di hulu tidak hujan," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Mahakam Ulu, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir hingga 29 Mei mendatang. Kebijakan ini untuk mempercepat penanganan bencana dan proses evakuasi warga terdampak banjir.
"Kami sudah memutuskan untuk menetapkan SK tanggap darurat arahan pak Bupati supaya bisa bergerak cepat untuk menangani bencana banjir ini, dimulai sejak tanggal 14 Mei, sampai 14 hari ke depan," ujar Agus Darmawan kepada detikcom, Kamis (16/5).
Agus menjelaskan banjir yang merendam ujung wilayah Kaltim ini diakibatkan karena curah hujan yang masih tinggi. Air hingga saat ini dilaporkan belum surut lantaran sejumlah kecamatan diterjang banjir susulan.
"Jadi kemarin sempat surut dan ternyata sore itu naik lagi. Karena tingkat hujan di Hulu Mahakam itu sangat tinggi. Sehingga (terjadi) banjir susulan nih, hampir 70 persen terdampak," jelasnya.
(hsr/sar)