Dalam video yang diterima detikcom, tampak Polsek Long Bagun terendam air nyaris pada keseluruhan bangunannya. Terlihat hanya atapnya saja yang belum tersentuh banjir.
"Sedikit lagi sampai ke atap (banjir) semua terendam semua Asrama Polres, Polsek Long Bagun terendam semua, untuk Polresnya (aman) masih di atas," ujar Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok kepada detikcom, Kamis (16/5/2024).
Anthony mengatakan banjir ini melumpuhkan aktivitas warga. Bahkan belum terlihat tanda-tanda air akan surut dalam hitungan jam ke depan.
"Air masih tinggi, belum ada turun dari pagi tadi, ini masih stabil 2-3 meter jadi untuk semua kegiatan lumpuh dan air ini makin naik," jelasnya.
Selain itu beberapa rumah anggotanya juga ikut terdampak. Sampai-sampai tak banyak barang yang bisa diamankan.
"Kalau berkas semua aman, rumah anggota terendam ada yang bisa diselamatkan ada yang tidak," kata dia.
Anthony menuturkan pihaknya sudah menerjunkan sejumlah bantuan untuk membantu para pengungsi. Namun memang bantuan yang diberikan hanya bisa bertahan sementara.
"Kami sudah berupaya membantu evakuasi dan memberikan bantuan makanan ke rumah-rumah yang masih di jaga karena kebetulan ada warga yang masih bertahan di rumahnya, kondisinya dapur umum ini terbatas bisa satu hari ini atau sampai besok," ucapnya.
Lanjut dia, memang yang saat ini dibutuhkan masyarakat adalah bahan pokok. Kemungkinan besok semua Polres di Kaltim akan segera ikut memberikan bantuan ke Mahulu.
"Semua Polres besok akan memberikan bantuan bahan makanan pokok karena kita butuhkan sekarang ini seperti beras, mie, telor, dan sarden. Karena sepanjang toko, warung, pasar sudah terendam banjir semua," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Mahulu telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir hingga 29 Mei mendatang. Kebijakan ini untuk mempercepat penanganan bencana dan proses evakuasi warga terdampak banjir.
"Kami sudah memutuskan untuk menetapkan SK tanggap darurat arahan pak Bupati supaya bisa bergerak cepat untuk menangani bencana banjir ini, dimulai sejak tanggal 14 Mei, sampai 14 hari ke depan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Mahulu Agus Darmawan, Kamis (16/5).
Agus menjelaskan banjir yang merendam ujung wilayah Kaltim ini diakibatkan karena curah hujan yang masih tinggi. Air hingga saat ini dilaporkan belum surut lantaran sejumlah kecamatan diterjang banjir susulan.
"Jadi kemarin sempat surut dan ternyata sore itu naik lagi. Karena tingkat hujan di Hulu Mahakam itu sangat tinggi. Sehingga (terjadi) banjir susulan nih, hampir 70 persen terdampak," jelasnya.
(hmw/sar)