.webp)
Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), mencatat 3.156 siswa dan 460 guru belum bisa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) pascaerupsi Gunung Ruang. Para siswa dan guru tersebut masih bertahan di tempat pengungsian.
"3.156 Siswa terdampak langsung di semua Pulau Tagulandang dan Pulau Ruang. Guru 460 itu dari PAUD sampai SMP," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sitaro Budiarto Mukao, Rabu (15/5/2024).
Budiarto mengatakan guru yang terdampak erupsi Gunung Ruang tersebut sebagian mengungsi di Kota Manado hingga Minahasa Utara. Dia menyebut Pulau Tagulandang adalah pulau terdekat dengan gunung api sehingga warganya mengungsi di zona aman yakni radius 7 kilometer (Km).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Tidak KBM) karena erupsi. Karena banyak guru tidak di tempat, di pengungsian, ada yang di Manado, Siau, Minahasa Utara," ujarnya.
Selain karena guru dan siswa masih mengungsi, KBM tidak bisa dilakukan karena bangunan sekolah banyak yang rusak. Dia mengungkap ada 5 sekolah yang bangunannya rusak parah.
"PAUD sampai SMP bangunan 35 sekolah dan 5 rusak berat swasta dan Negeri," ungkapnya.
Lebih lanjut Budiarto menuturkan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan sekolah yang berada dibawah naungan Pemkab Sitaro dari tingkat PAUD sampai SMP. Pihaknya meminta sekolah untuk mencatat keberadaan siswa-siswa yang saat ini mengungsi agar bisa mengakomodir penilaian para siswa meski masih mengungsi.
"Untuk mengakomodir penilaian akhir semester bagi kelas 1-5 SD itu untuk rapor penilaian kenaikan kelas," bebernya.
Budiarto mengaku pihaknya kini menunggu keputusan dari Pemkab untuk melanjutkan KBM usai dinyatakan situasi kondusif. Dia berharap siswa tidak ketinggalan pelajaran meski berada di lokasi pengungsian.
"Semua bisa pulih dan kegiatan belajar bisa dilaksanakan walaupun ada keringanan tapi anak-anak pasti akan ketinggalan belajarnya. Siswa di pengungsian pasti tidak seperti sekolah biasa karena belajar hanya dititipkan di sekolah sekitar pengungsian," paparnya.
(hsr/hmw)
