Pemprov Sulut Siapkan Lahan 10 Hektare Relokasi Warga Pulau Ruang ke Bolsel

Sulawesi Utara

Pemprov Sulut Siapkan Lahan 10 Hektare Relokasi Warga Pulau Ruang ke Bolsel

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Senin, 06 Mei 2024 16:30 WIB
Desa Lahing Patehi dan Desa Pumpente di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
Foto: Desa Lahing Patehi dan Desa Pumpente di Pulau Ruang. (M Irzal Sudirman/detikcom)
Sitaro -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut), akan merelokasi warga yang tinggal di kaki Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) ke Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Pemprov Sulut menyiapkan 10 hektare lahan untuk 301 kepala keluarga (KK) atau 838 jiwa.

"10 Hektare (luas lahan yang disiapkan Pemprov)," ujar Sekretaris Provinsi Sulut Steve Kepel kepada detikSulsel, Senin (6/5/2024).

Steven mengatakan warga yang direlokasi ke Desa Modisi, Pinolosian Timur, Bolsel merupakan penduduk Desa Lahingpatehi dan Desa Pumpente di Pulau Ruang yang berada di kaki Gunung Ruang. Pemprov Sulut menilai lahan 10 hektare cukup untuk 838 jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah daerah hanya menyiapkan lahan untuk 301 KK dari Gunung Ruang," katanya.

Steven menuturkan pihaknya telah mengkaji tempat relokasi sebelum diusulkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di Desa Modisi sendiri sudah ada pemukiman warga dari Pulau Siau, Kabupaten Sitaro dengan profesi nelayan sehingga warga Pulau Ruang bisa cepat beradaptasi.

ADVERTISEMENT

"Kementerian PUPR yang akan bangun, dari PUPR yang akan jawab baiknya (fasilitas selain rumah yang akan didapatkan warga yang direlokasi)," ujarnya.

Steven mengungkapkan bahwa setelah warga dari dua desa tersebut direlokasi maka Pulau Ruang akan dijadikan hutan konservasi. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi warga yang tinggal di bawa kaki Gunung Ruang.

"Kita akan sesuaikan, paling tidak menjadi tempat konservasi, hutan lindung," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sulut menegaskan bahwa Pulau Ruang sudah tidak layak dihuni karena terdapat gunung api. Apalagi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Badan Geologi (PVMBG) sulit memprediksi aktivitas Gunung Ruang.

"Gunung Ruang sekarang oleh Balai Vulkanologi itu tidak layak sebagai tempat hunian, tidak layak untuk tempat bermukim," kata Steven Kepel kepada detikcom, Senin (6/5).




(hsr/hmw)

Hide Ads