Curhat Pengungsi Longsor di Latimojong Luwu Takut Pulang-Minim Bantuan

Curhat Pengungsi Longsor di Latimojong Luwu Takut Pulang-Minim Bantuan

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Minggu, 12 Mei 2024 07:30 WIB
Suasana di posko pengungsian warga Desa Lembanan, Kecamatan Latimojong, Luwu.
Foto: Suasana di posko pengungsian warga Desa Lembanan, Kecamatan Latimojong, Luwu. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Luwu -

Sebanyak 58 warga Desa Lembanan, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih bertahan di lokasi pengungsian pascalongsor. Mereka trauma sehingga belum berani pulang ke rumah masing-masing.

Kepala Desa Lembanan, Baharuddin mengatakan warganya mengungsi sejak longsor terjadi pada Jumat (3/5). Warga membuat posko sederhana di lokasi yang dianggap aman menggunakan kayu, tripleks dan terpal sebagai atap.

"Kita mendirikan posko di lokasi yang kami rasa aman, posko sederhana, dari kayu, tripleks. Jumat (3/5) kita sudah mengungsi, hari ini sudah hari ke-9," kata Baharuddin kepada detikSulsel, Sabtu (11/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di sini (Desa Lembanan) kurang lebih ada 58 warga yang mengungsi," tanbahnya.

Lebih lanjut, Baharuddin mengatakan warganya takut pulang ke rumah meski sudah 9 hari bencana berlalu. Hal ini karena mereka masih merasakan pergerakan tanah.

ADVERTISEMENT

"Kita takut pulang ke rumah, ini saja masih bergerak tanah dirasa," ungkapnya.

Selain itu, Baharuddin mengeluhkan distribusi bantuan yang dipusatkan di posko induk Kecamatan Latimojong. Sebab jarak antara Desa Lembanan dengan posko induk harus ditempuh dengan perjalanan selama 4 jam.

"Penyaluran bantuan tidak merata, semua dipusatkan di posko kecamatan, na dari desa ke kecamatan sekitar 4 jam berjalan kaki. Makanya kita makan seadanya saja, kalau ada didapat alhamdulillah," ucapnya.

Warga Minta Direlokasi

Baharuddin mengungkap rata-rata rumah warga yang berada di Desa Lembanan terdampak longsor. Dia pun meminta pemerintah segera merelokasi rumah warga yang terdampak.

"Rata-rata terdampak, ada yang retak dan lain-lain. Kita minta untuk direlokasi karena takut juga kalau begini terus," ujarnya.

Sementara itu, Pj Bupati Luwu Muh Saleh mengatakan Desa Lembanan hingga saat ini memang masih terisolir sehingga bantuan logistik belum bisa menembus lokasi tersebut. Mengenai relokasi kata dia, saat ini pihaknya bersama tim BNPB masih melakukan pendataan rumah yang terdampak.

"Desa Lembanan memang masih terisolir, tim masih berusaha menembus lokasi itu. Kalau relokasi rumah, kami sama BNPB masih mendata ya, rumah yang ada di bantaran Sungai di gunung juga rencananya akan direlokasi. Tapi kan bukan cuma relokasi, yang dipikirkan juga bagaimana kelanjutan warga setelah direlokasi," tandasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads