.webp)
Longsor di tepi Sungai Bahau mengancam tiga rumah warga di Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Tingginya curah hujan dan banjir besar dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu bencana ini.
Jarak longsor hanya 5-6 meter dari permukiman, membuat warga cemas. Roni Manan, konten kreator pedalaman membagikan kejadian longsor melalui akun Instagramnya pada Senin (26/5/2025). Ia melaporkan bahwa longsor masih berpotensi meluas.
"Bagian bawah sudah terkikis. Jika hujan dan banjir berlanjut, longsor akan makin parah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panjang longsor diperkirakan mencapai 150 meter. Diketahui seorang warga berencana membongkar bagian dapur rumahnya untuk mengurangi risiko.
"Warga masih bingung harus bertindak seperti apa," kata Roni.
Belum ada langkah konkret dari masyarakat untuk menangani situasi ini. Roni juga belum mengetahui apakah laporan tertulis sudah disampaikan ke pemerintah daerah.
Kepala Desa Apau Ping, Yakub Jalung, menyatakan bahwa pihaknya hanya bisa berharap bantuan dari pemerintah atau swasta karena longsor baru terjadi beberapa hari lalu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kecamatan, baik secara lisan maupun melalui kunjungan langsung ke lokasi. Namun, belum ada kesepakatan atau tindakan lanjutan," ujar Yakub.
Yakub menegaskan, jika tidak segera ditangani, longsor dapat membahayakan warga, bahkan berpotensi merobohkan rumah. Sementara itu, pihak kecamatan diketahui telah menyampaikan laporan ke Pemerintah Kabupaten Malinau.
"Kami sudah gaungkan isu ini ke media sosial dan pihak terkait. Kami harap pemerintah kabupaten dan provinsi mendengar keluhan masyarakat pedalaman serta membantu menyelesaikan masalah ini," tambahnya.
(des/des)
