DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) berbicara soal peluang Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yang mendapat surat tugas dari DPP Golkar untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel). Peluang Adnan untuk diusung akan dilihat dari hasil survei.
"Tergantung survei, kalau (Adnan) tidak bergerak (sosialisasi maju di Pilgub) pasti tidak akan muncul di survei. Kalau tidak muncul di survei pasti tidak akan dikasih," ujar Sekretaris DPD I Golkar Marzuki Wadeng kepada detikSulsel, Sabtu (11/5/2024).
Menurutnya, jika ada kader yang menerima surat tugas namun tidak melakukan sosialisasi, maka tidak akan ada pencabutan surat tugas. Hanya saja, hal tersebut berpengaruh pada peluangnya untuk diusung di Pilgub Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira tidak perlu dicabut, yang pasti bahwa peluangnya untuk diusung hilang karena tidak muncul di survei. Jadi tidak ada istilah surat tugas dicabut di sini," bebernya.
Marzuki mengatakan surat tugas itu hanya diberikan kepada kader yang dinilai potensial maju di Pilgub Sulsel. Sementara untuk pelaksanaannya, diserahkan ke individu masing-masing untuk menyikapinya.
"Tergantung yang bersangkutan yang diberi surat tugas mau melaksanakan tugas itu atau tidak. Makanya DPP melakukan survei, tentu DPP mau yang terbaik dan diharapkan bisa terpilih," jelasnya.
Diketahui, sebanyak 5 kader Golkar Sulsel yang mendapat surat tugas maju di Pilgub. Yakni Waketum Golkar Nurdin Halid, Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
"Kalau Pak Nurdin Halid sudah menyampaikan (tidak maju di Pilgub) mau fokus di legislatif. (Pak TP) Jalan pelan-pelan itu, tidak pernah juga menyampaikan tidak mau. Kita lihat perkembangan surveinya saja," jelasnya.
Marzuki juga mengatakan Golkar Sulsel tak membuka penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur dengan adanya surat tugas itu. Sisa DPP Golkar melakukan survei untuk menentukan usungannya.
"Kita tidak melakukan penjaringan karena sudah ada surat tugas yang diberikan oleh DPP jadi orang yang diberikan tugas oleh DPP itulah yang melakukan sosialisasi dan sekarang DPP sudah melakukan survei kepada mereka. Siapa nanti yang memungkinkan untuk maju, itulah nanti yang didorong oleh Golkar," jelasnya.
Meski demikian, Golkar juga tetap membuka peluang untuk mengusung calon gubernur dari eksternal Golkar. Selama figur tersebut dinilai potensial dan melamar untuk diusung oleh Golkar.
"Tidak menutup kemungkinan kalau ada yang potensial di luar yang dikasih surat tugas itu memungkinkan untuk diusung, tetapi itu juga dijaring dan ditentukan oleh DPP," jelasnya.
"Bisa ada rekomendasi dari DPD I Sulsel, nanti DPP yang melakukan komunikasi dengan yang bersangkutan kalau memang ada yang sangat potensial untuk itu dan yang bersangkutan memang ingin diusung oleh Golkar," tambah Marzuki.
(asm/hsr)