SMA Wira Bhakti Usut Kasus 30 Siswi Kabur dari Asrama Usai Di-bully Senior

Gorontalo

SMA Wira Bhakti Usut Kasus 30 Siswi Kabur dari Asrama Usai Di-bully Senior

Apris Nawu - detikSulsel
Sabtu, 11 Mei 2024 16:30 WIB
Sebanyak 30 siswi SMA Terpadu (SMAT) Wira Bhakti Gorontalo, kabur dari asrama sekolah diduga karena di-bully hingga tidak tahan dihukum oleh seniornya.
Foto: Siswi SMA Terpadu (SMAT) Wira Bhakti Gorontalo, kabur dari asrama sekolah. (Apris Nawu/detikcom)
Bone Bolango -

Pihak SMA Terpadu (SMAT) Wira Bhakti Gorontalo mengusut kasus 30 siswi kabur dari asrama di Kabupaten Bone Bolango usia diduga di-bully hingga tidak tahan dihukum oleh seniornya. Para siswa akan dimintai keterangan saat masuk sekolah.

"Setelah anak-anak masuk, mereka akan di-BAP oleh pelatih, mungkin hari Senin mereka masuk, maka BAP akan dilaksanakan pada hari Selasa atau Rabu," kata Kepala SMAT Wira Bhakti Marwan Potale detikcom, Sabtu (11/5/2024).

Marwan mengaku belum mengetahui pasti duduk persoalan yang membuat 30 siswi kabur dari asrama. Pihaknya baru akan memanggil para siswi tersebut untuk dimintai keterangan soal perlakuan seniornya di asrama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini yang kami akan tanyai ke anak-anak (siswi), apakah mereka dibully oleh kakaknya atau bagaimana, sehingga kami belum bisa menyimpulkannya," katanya.

Dia menambahkan bahwa total ada 93 siswa baru di asrama tersebut dengan rincian 30 siswi dan 63 siswa. Sementara yang kabur meninggalkan asrama adalah siswi.

ADVERTISEMENT

"Jumlah siswa semua ada 93 orang. Dari 30 taruni dan 63 orang taruna," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, 30 siswi SMAT Wira Bhakti Gorontalo kabur dari asramanya di Jalan Nani Wartabone, Desa Bubeya, Kecamatan Suwawa, Bone Bolango pada Jumat (10/5). Mereka kabur dengan memanjat pagar sekitar pukul 02.00 Wita.

"Untuk taruni (siswi) ini 30 orang seangkatan 30 orang kabur dari asrama sekolah. Siswi SMAT Wira Bhakti Gorontalo kelas 10," ujar orang tua salah satu siswi yang kabur bernama Shera (41) kepada wartawan, Jumat (10/5).

"Kalau saya cuman dapat informasi katanya satu angkatan itu termasuk anak saya juga kabur dari sekolah panjat pagar, kabur pada hari Jumat jam 02.00 Wita," lanjutnya.

Shera mengatakan anaknya dan siswi baru lainnya di-bully hingga dihukum berjam-jam oleh seniornya. Selain itu, uang jajan para siswi baru tersebut juga diambil oleh seniornya tanpa alasan yang jelas.

"Di-bully dengan kata-kata (tidak bagus) disuruh duduk sinden berjam-jam, mukenanya diikat-ikat, disuruh senior-seniornya untuk setrika baju (seniornya), uang jajan mereka sering dipakai oleh seniornya," jelasnya.




(hsr/asm)

Hide Ads