Nasib pilu menimpa Kamaria (41), warga Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kamaria mengungkap delapan keluarganya tewas tertimbun longsor saat dirinya sedang berada di kebun.
Hal tersebut diceritakan Kamaria saat dipanggil oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di ASS Building, Jalan Urip Sumoharjo, Jumat (10/5/2024). Kamaria mengungkapkan momen saat banjir dan longsor yang terjadi pada Jumat (3/5) dini hari tersebut.
"Jam 2 malam (longsor), karena aku tak sempat lihat karena di kebun, jam 08.00 pagi baru dengar berita kalau anakku sama mamaku meninggal karena kena longsor. Sekitar jam 2 malam katanya longsor," ujar Kamaria kepada wartawan, Jumat (10/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua orang keluargaku tertimbun longsor, anakku, mamaku, tanteku 2, sepupu satu kali ku 2 orang, iparku satu, kemanakanku satu," tambahnya.
Saat kejadian itu, Kamaria mengaku langsung turun dari kebunnya yang berada di kaki gunung Latimojong menuju perkampungan. Namun di perjalanan jembatan yang biasa dilaluinya juga sudah terputus.
"Setelah dengar berita itu aku turun, sampai di situ, mau pergi liat kondisi rumah tidak bisa lewat karena longsor, jembatan putus," katanya.
Kondisi tersebut membuatnya harus menempuh jalur yang lebih jauh dengan memutari pegunungan. Kamaria berjalan bersama suami dan anaknya yang lain dan tiba di perkampungan pukul 00.00 Wita malam.
"Jadi aku naik lagi (ke kebun) dari jam 8 pagi aku jalan sampai jam 12 malam baru sampai," katanya.
![]() |
Untuk diketahui, Kamaria bersama 13 warga lainnya yang keluarganya menjadi korban dipanggil bertemu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Mereka diberi bantuan secara pribadi berupa uang tunai dan akan diberi bantuan bibit serta traktor.
"Begitu aku tiba tadi malam, karena harus berangkat lagi ke Jatim saya katakan tolong jemputkan ini yang 14 orang, jemput, kami ingin bersilaturahmi, kami berikan traktor, bibit dan seterusnya," ujar Amran.
Amran juga memastikan tim dari Kementan akan turun melakukan pendataan dampak banjir dan longsor di 7 kabupaten/kota di Sulsel. Kementan akan memberi bantuan bibit, pupuk dan alat pertanian yang dibutuhkan.
"Tim kami turun data sektor pertanian bibit gratis, traktor gratis, pupuk gratis bagi yang berdampak bencana ini. Tim kami turun mulai besok biar libur, turun saja," jelasnya.
"Tujuh kabupaten yang kena bencana di sana aku minta turun minta didata. Begitu datanya lengkap mungkin setelah saya, karena kami mau ke luar negeri 4 hari ketemu menteri pertanian China dan Vietnam, setelah kami pulang, kami langsung ke lapangan memberikan benih gratis, bibit gratis dan alat mesin pertanian ke yang terkena dampak langsung," tutup Amran.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 13 orang meninggal akibat banjir dan longsor di Luwu. Lima di antaranya hanyut karena banjir, sedangkan delapan lainnya meninggal karena longsor.
"Kalau total rusak berat itu 369 rumah, sama dengan rumah yang hanyut terbawa banjir. Warga yang terdampak masih berada pengungsian, sekarang ini kami menyelamatkan warga dulu," ujar Pj Bupati Luwu Muh Saleh, Jumat (10/5).
(ata/sar)