Sebanyak 280 rumah di 2 desa di Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), dilaporkan masih padam imbas tiang listrik yang patah dan jatuh ke jurang saat bencana banjir melanda. Pihak PLN kini sedang bergerak untuk melakukan perbaikan secara bertahap.
"Sekira 280 rumah warga ditambah 5 gardu listrik yang belum kami nyalakan listriknya," kata Manager ULP Tanru Tedong Ardiansyah Amin kepada detikSulsel, Rabu (8/5/2024).
Ardiansyah menyebutkan lokasi rumah warga yang listriknya masih padam selama 6 hari pasca banjir Jumat (3/5) lalu berada di Desa Tanah Toro dan Desa Compong, Kecamatan Pitu Riase. Kondisi tersebut terjadi karena jaringan listrik masih dalam proses recovery.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah 6 hari padam karena tiang (listrik) patah dan beberapa jatuh ke jurang (saat banjir)," terangnya.
Petugas kata dia, masih berjibaku untuk mengangkut tiang listrik untuk proses recovery jaringan listrik di dua desa tersebut. Pihaknya terkendala mengevakuasi tiang karena akses jalan tertutup longsor.
"Akses jalan masih tertutup longsor, info dari warga masih ada 20 titik longsor. Kami dibantu warga membawa tiang masuk ke lokasi yang terdampak," jelasnya.
Ardiansyah mengungkap setidaknya ada 3 Kecamatan di Sidrap yang terdampak banjir yang terjadi Jumat (3/5) lalu yakni Kecamatan Pitu Riawa, Kecamatan Dua Pitue, dan Kecamatan Pitu Riase. Proses pemulihan jaringan dilakukan bertahap dan kini tersisa di Kecamatan Pitu Riase yang masih belum menyala.
"Ada tiga kecamatan yang terdampak banjir, dua kecamatan yakni Kecamatan Dua Pitue dan Pitu Riawa sudah aman (menyala listriknya), sisa di sebagai Kecamatan Pitu Riase yang masih padam," rincinya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap melaporkan sebanyak 497 rumah warga terendam dan 5 jembatan putus atau rusak berat akibat banjir. Bencana tersebut juga mengakibatkan satu orang tewas terseret arus pada Jumat (3/5).
"Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan banjir sejumlah daerah di Sidrap," kata Kalaksa BPBD Sidrap Sudarmin kepada detikSulsel, Jumat (3/5).
Sudarmin mengatakan ada 11 kecamatan yang terdampak banjir. Namun tiga di antaranya yang cukup parah yakni Kecamatan Pitu Riawa, Pitu Riase dan Dua Pitue.
"Di Kecamatan Pitu Riase ada 5 jembatan putus dan rusak terbawa banjir. Terus di Kecamatan Pitu Riawa dua desa atau sekitar kurang lebih 497 rumah terendam banjir," ungkapnya.
(ata/sar)