Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), telah melakukan pemeriksaan sampel bubur yang diduga membuat 42 balita hingga remaja keracunan di Kabupaten Majene. BPOM Mamuju mengungkap bubur tersebut mengandung bakteri Escherichia coli atau E coli.
"E coli-nya ada, sudah ada satu mikrobiologi itu, namanya E Coli," ujar Kepala BPOM Mamuju Suliyanto kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).
Kendati begitu, Suliyanto mengaku belum bisa memastikan apakah bakteri itu sudah ada saat bubur dibagikan ke korban atau setelah dikirim ke laboratorium. Pasalnya, sampel bubur yang dikirim sudah dalam kondisi basi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kemarin itu masalahnya sampel yang dikirimkan, itu ternyata karena sudah lama ya, dari jangka waktu sudah lebih satu hari, jadi sampelnya masuk ke lab itu agak basi, sehingga setelah dilakukan uji memang ada kandungan (bakteri) E coli," terangnya.
Dia menjelaskan jika sampel yang diperiksa sudah dalam kondisi basi maka sudah tentu mengandung bakteri. Hal itu kata dia, membuat pihaknya kesulitan mengambil kesimpulan terkait hasil pemeriksaan bubur tersebut.
"Karena kalau sampel basi itu tentunya mikronya akan tumbuh ya, nah kemarin masalanya waktu dikirim sampel ke lab itu, posisi sampelnya udah nggak fresh, karena sudah lama kejadiannya, sudah berapa jam," jelasnya.
"Hanya kita agak bingung juga ini, E coli-nya itu apakah memang kandungan awalnya sudah ada itu (saat bubur dibagikan) atau karena kondisi sampelnya yang basi, ini yang kami agak belum bisa mengambil kesimpulan ini," sambungnya.
Suliyanto menambahkan bakteri E coli tersebut termasuk penyebab gangguan saluran pencernan. Bakteri itu bisa mengakibatkan menyebabkan diare, kram perut sampai muntah.
"Betul (menyebabkan diare, kram perut dan muntah)," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 42 balita hingga remaja dilarikan ke Puskesmas Pamboang, Majene pada Senin (6/5) sore. Mereka diduga mengalami keracunan usai menyantap bubur pembagian dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Majene yang digelar di Kecamatan Pamboang pada Senin (6/5) pagi.
"Data sampai saat ini 42 (orang)," ujar Kepala Puskesmas Pamboang Taslim Mannan saat dihubungi detikcom, Selasa (7/5).
Sementara itu, Kadis PPKB Majene Hasnawati mengaku bubur tersebut merupakan program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita. Program PMT sebelumnya sudah digelar di 2 kecamatan, namun tidak ada yang mengalami muntah-muntah atau lemas.
"Karena inikan kita sudah 2 kali launching seperti ini, (Kecamatan) Banggae dan Banggae Timur aman, tidak ada satupun, nanti yang tadi ini ada di Pamboang," kata Hasnawati kepada wartawan, Senin (6/5).
(hsr/sar)