Intake PDAM Luwu Rusak Diterjang Banjir, 4.800 Rumah Krisis Air Bersih

Intake PDAM Luwu Rusak Diterjang Banjir, 4.800 Rumah Krisis Air Bersih

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 08 Mei 2024 12:48 WIB
Kondisi warga di Luwu membersihkan lumpur pasca banjir bandang.
Foto: Kondisi warga di Luwu membersihkan lumpur pasca banjir bandang. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Luwu -

Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyebabkan intake air baku PDAM Luwu mengalami kerusakan. Kondisi ini mengakibatkan 4.800 rumah warga mengeluh karena mengalami krisis air bersih.

"Jadi terjadi gangguan kerusakan terhadap sarana intek air baku setelah banjir bandan, jadi sekitar 4.800 rumah yang terdampak gangguan air bersih," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) Suryadarma Hasyim kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).

Suryadarma mengatakan pihaknya saat ini sementara menangani kerusakan di intake air baku tersebut. Pihaknya juga masih melakukan asesmen di lapangan bersama PDAM Luwu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita melakukan inventarisasi, jadi kami sudah survei lapangan dengan PDAM,"

Dia melanjutkan, tiga unit pompa air akan diadakan untuk penanganan sementara krisis air bersih. Pompa ini, kata Suryadarma, akan menarik

ADVERTISEMENT

"Kami merencanakan untuk pengadaan pompa air yang bersifat darurat untuk menangani sementara, nanti ada tiga unit dengan kapasitas 20 liter per detik, itu akan digunakan sementara untuk suplai ke PDAM," ujarnya.

Sementara warga Desa Malela di Kecamatan Suli bernama Sahira terpaksa menampung air hujan untuk dikonsumsi. Dia juga menggunakan air got untuk membersihkan lumpur di rumah imbas banjir.

"Tidak jalan air, dari hari kejadian (banjir bandang). Kami bersihkan rumah dari lumpur pakai air got, kita juga tampung air hujan untuk dimasak baru diminum. Mau diapa na tidak air," ungkap Sahira.

Sahira mengatakan, kondisi banjir di wilayahnya memang sudah surut. Namun dampak dari bencana tersebut masih terasa hingga saat ini.

"Sudah surut (airnya), tinggal lumpur ini yang tersisa," tambah Sahira.




(sar/hmw)

Hide Ads