.webp)
Sejumlah warga di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), mulai terserang penyakit usai 6 hari terisolasi akibat longsor. Mereka yang mengungsi di Puskesmas Latimojong membutuhkan obat karena stok menipis.
"Benar, warga di sini mulai terserang penyakit. Sementara akses belum terbuka sama sekali," kata Kepala Puskesmas Latimojong Mardimading kepada detikSulsel, Rabu (8/5/2024).
Mardi mengungkapkan, penyakit yang diderita warga berbeda-beda, mulai dari hipertensi, penyakit kulit, flu, dan diare. Dia mengaku ketersediaan obat-obatan di Puskesmas Latimojong juga semakin menipis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak hipertensi karena mungkin karena trauma, ada juga mengalami flu, diare dan penyakit kulit. Stok obat-obatan kita juga semakin berkurang, belum ada tambahan," ungkapnya.
Dia pun meminta, tim tanggap darurat agar segera mengirimkan stok obat-obatan untuk warga Latimojong. Menurutnya, kurang lebih 30 warga saat ini sedang melakukan pengungsian di Puskesmas Latimojong.
"Ada kurang lebih 30 orang di sini. Iya jadi mungkin selain logistik, kami meminta tim segera mengirim obat-obatan lewat helikopter, karena itu yang sangat kami butuhkan saat ini," ucapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Luwu Muh Saleh mengatakan, tim sudah menyediakan stok obat-obatan untuk warga Latimojong. Pihaknya juga akan mengirim beberapa tenaga kesehatan tambahan untuk membantu warga di wilayah terisolir itu.
"Iya, keluhan itu sudah kami dapat. Tadi sudah ada stok obat-obatan yang dikirim helikopter BNPB dan Polda Sulsel. Ada nakes juga kami kirim untuk menambah tenaga di sana, jadi sudah diantisipasi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, enam kabupaten di Sulsel dilanda banjir dan longsor, yakni Luwu, Luwu Utara, Enrekang, Wajo, Sidrap dan Sinjai. Namun enam daerah lainnya kecuali Luwu, disebut sudah kondusif.
"kemudian 16 desa di Kecamatan Latimojong masih terisolir akibat longsor hingga saat ini," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungannya ke Luwu, Selasa (7/5).
Suharyanto menambahkan, pihaknya sudah mengimbau stakeholder terkait untuk melakukan percepatan penanggulangan bencana. Pihaknya juga menyiapkan satu helikopter dan satu pesawat Caravan untuk membantu selama penanganan bencana di Luwu.
"Kami sudah salurkan logistik tanpa batas hingga tanggap darurat ini selesai, jadi pastikan masyarakat terdampak khususnya warga terisolir logistiknya terpenuhi. Sekarang ada helikopter dari Polri, TNI AU, TNI AD juga saya dengan menyusul, kami juga akan standby satu heli sama pesawat Caravan," imbuhnya.
(sar/hsr)
