Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi provinsi dengan jumlah kejadian bencana alam terbanyak di luar Pulau Jawa. Suharyanto mengimbau agar tetap waspada lantaran cuaca ekstrem diprakirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Beberapa hari yang lalu memang Sulsel dilanda curah hujan yang tinggi, dan Sulsel memang di 2024 ini menjadi wilayah terdampak bencana terbanyak di luar Pulau Jawa," ungkap Suharyanto saat berkunjung ke Luwu, Selasa (7/5).
Suharyanto tidak merinci total kejadian bencana sehingga Sulsel dianggap rawan. Namun Sulsel termasuk yang paling tinggi setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah beberapa hari ke depan ini curah hujan masih tinggi, jadi pemerintah dan masyarakat juga harus waspada," tegasnya.
Dia menambahkan, penanggulangan bencana banjir dan longsor di Sulsel menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi). BNPB juga menyalurkan bantuan logistik untuk korban terdampak.
"Saya langsung diperintah oleh pak Presiden Joko Widodo turun langsung ke Luwu untuk memastikan semua masyarakat terdampak betul-betul harus terjamin keselamatannya," tutur Suharyanto.
Dia mengungkapkan, ada 7 kabupaten di Sulsel yang dilanda banjir hingga longsor, yakni Luwu, Luwu Utara, Enrekang, Wajo, Sidrap dan Sinjai. Menurutnya, Luwu menjadi perhatian khusus karena menimbulkan korban jiwa sebanyak 12 orang.
"Tapi enam daerah ini sudah dalam kondusif, nah Luwu ini menjadi perhatian dan penanganan khusus karena ada 12 korban jiwa, kemudian 16 desa di Kecamatan Latimojong masih terisolir akibat longsor hingga saat ini," ucapnya.
Suharyanto menambahkan, pihaknya sudah mengimbau stakeholder terkait untuk melakukan percepatan penanggulangan bencana. Pihaknya juga menyiapkan satu helikopter dan satu pesawat Caravan untuk membantu selama penanganan bencana di Luwu.
"Kami sudah salurkan logistik tanpa batas hingga tanggap darurat ini selesai, jadi pastikan masyarakat terdampak khususnya warga terisolir logistiknya terpenuhi. Sekarang ada helikopter dari Polri, TNI AU, TNI AD juga saya dengan menyusul, kami juga akan standby satu heli sama pesawat Caravan," imbuh Suharyanto.
(sar/nvl)