Balita Terseret Banjir Bandang di Luwu Ditemukan Tewas Usai 5 Hari Hilang

Balita Terseret Banjir Bandang di Luwu Ditemukan Tewas Usai 5 Hari Hilang

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 07 Mei 2024 14:40 WIB
Warga mengamankan perabotan rumahnya pascabanjir bandang Desa Kaili, Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (5/5/2024). Banjir bandang akibat luapan sungai Suli yang terjadi pada Jumat (3/5) lalu menyebabkan 42 unit rumah hanyut dan 50 unit rumah rusak berat di tiga desa di Kecamatan Suli Barat. ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/nym.
Foto: Kondisi pascabanjir di Luwu, Sulsel. (ANTARA FOTO/HASRUL SAID)
Luwu - Tim SAR gabungan menemukan balita bernama Mutimita (5) yang terseret banjir bandang di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang selama 5 hari sejak bencana menerjang wilayah tersebut.

"Benar, tim sudah menemukan satu korban terakhir yang sempat dinyatakan hilang bernama Mutimita umur 5 tahun," kata Pj Bupati Luwu Muh Saleh kepada detikSulsel, Selasa (7/5/2024).

Saleh mengungkapkan, jasad korban ditemukan di Desa Simpu, Kecamatan Suli, Luwu, pada Selasa (7/5) sekitar pukul 13.45 Wita. Penemuan jasad Mutimita menambah daftar korban tewas atas bencana banjir bandang dan tanah longsor di Luwu.

"Jadi korban sudah ditemukan semua, sudah 12 orang. Terdiri 8 korban longsor dan 4 korban banjir bandang," ungkapnya.

Dia mengutarakan, banjir bandang yang melanda beberapa wilayah hingga kini berangsur surut. Namun, bencana longsor masih memutus akses di Kecamatan Latimojong hingga membuat 3.000 warga terisolir.

"Kalau banjir sudah surut, warga terdampak rata-rata sementara membersihkan rumahnya. Kalau longsor di Latimojong, 16 desa di sana masih terisolir, ada 3.000 warga di sana," ucap Saleh.

Saleh menambahkan, tim tanggap darurat bencana Sulsel hingga kini terus mendistribusikan bantuan ke wilayah yang terisolir. Hal itu dilakukan sambil menunggu proses pembangunan dua jembatan untuk membuka akses Latimojong.

"Kita terus melakukan pendistribusian bantuan ke Latimojong, beberapa warga juga kami sudah evakuasi dari sana. Kami akan memastikan warga terisolir tidak kekurangan logistik, sampai pembangunan jembatan dan akses nantinya kembali terbuka," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah tengah melakukan asistensi di Kecamatan Latimojong untuk membangun dua jembatan bailey untuk membuka akses yang terisolasi akibat longsor. Aparat TNI, Polri dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) turut terlibat melakukan asesmen di lokasi.

"Kita masih berusaha buka akses di sana, 4 alat berat dibantu personel TNI dan Polri bekerja di sana. 2 jembatan juga akan dibangun, kami menargetkan minggu ini sudah bisa terbuka jalur yang terisolir itu, kita doakan bersama semoga tidak ada longsor susulan," jelas Saleh.


(sar/hsr)

Hide Ads