TNI Jalan Kaki 9 Km Bawa Bantuan untuk 3.000 Korban Longsor Terisolasi di Luwu

TNI Jalan Kaki 9 Km Bawa Bantuan untuk 3.000 Korban Longsor Terisolasi di Luwu

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Minggu, 05 Mei 2024 16:30 WIB
Personel TNI berjalan kaki membawa bantuan untuk korban longsor di Luwu.
Foto: Personel TNI berjalan kaki membawa bantuan untuk korban longsor di Luwu. (Dok. Istimewa)
Luwu - Sebanyak 15 personel TNI dari Kodim 1403/Palopo berjalan kaki sejauh 9 kilometer untuk menembus wilayah terisolir akibat bencana longsor di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Para personel membawa bantuan untuk 3.000 warga yang masih terisolasi di wilayah tersebut.

"Benar, tadi ada 15 orang personel kami bisa tembus lewat jalur darat," kata Dandim 1403/Palopo Letkol Armed Kabit Bintoro Priyambodo kepada detikSulsel, Minggu (5/5/2024).

Bintoro mengungkapkan, personelnya berjalan kaki karena kendaraan belum bisa mengakses wilayah tersebut. Warga dari 12 desa di kecamatan tersebut terjebak akibat longsor memutus akses lalu lintas.

"Itu sejauh 9 Km mereka berjalan menyeberangi sungai juga, sambil membawa logistik untuk warga terisolir," ungkapnya.

Dia mengutarakan, setelah 15 personel TNI bisa menembus wilayah terisolir, beberapa orang dari tenaga kesehatan (nakes) juga diterjunkan ke wilayah tersebut. Hal itu dilakukan untuk memastikan kesehatan warga.

"Tadi menyusul tim kesehatan, berjalan kaki juga. Ini untuk memberikan layanan kesehatan warga di sana," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memastikan bantuan logistik untuk warga terdampak longsor tersalurkan. Khususnya 3.000 warga yang terisolasi di Kecamatan Latimojong.

"Ada kurang lebih 3.000 masyarakat di atas, di beberapa dusun dan desa yang terisolasi. Kami memastikan seluruh masyarakat tetap tenang, khususnya di Kecamatan Latimojong. Karena kami pasti memberikan dukungan dan bantuan," ungkap Bahtiar, Sabtu (4/5).

Helikopter yang membawa bantuan logistik juga sudah mendarat ke wilayah itu setelah sempat gagal karena cuaca buruk. Delapan warga terdampak longsor ikut dievakuasi menggunakan helikopter termasuk di antaranya ibu hamil.

Tim SAR gabungan juga masih menyisir 12 desa di Kecamatan Latimojong untuk mengevakuasi warga. Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Djajadi turut memimpin operasi evakuasi tersebut.

"Pak Kapolda sudah menuju beberapa desa di atas untuk mengevakuasi warga yang sakit parah, artinya ada yang melahirkan, itu perlu dievakuasi," kata Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo, Minggu (5/5).


(sar/hsr)

Hide Ads