Helikopter Bawa Bantuan Tiba di Latimojong Luwu, 8 Korban Longsor Dievakuasi

Helikopter Bawa Bantuan Tiba di Latimojong Luwu, 8 Korban Longsor Dievakuasi

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Minggu, 05 Mei 2024 12:00 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyalurkan bantuan untuk korban longsor di Luwu.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyalurkan bantuan untuk korban longsor di Luwu. (Dok. Humas Pemprov Sulsel)
Luwu - Helikopter yang membawa bantuan logistik untuk 3.000 warga terisolasi akibat longsor di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), akhirnya mendarat setelah sempat gagal karena cuaca buruk. Sebanyak 8 warga terdampak longsor ikut dievakuasi menggunakan helikopter termasuk di antaranya ibu hamil.

"Sudah masuk tadi pagi sudah mengirim logistik. Sudah ada sekitar 4 kali helikopter masuk membawa bantuan," kata Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo kepada detikSulsel, Minggu (5/5/2024).

Tim SAR gabungan juga masih menyisir 12 desa di Kecamatan Latimojong untuk mengevakuasi warga. Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Djajadi turut memimpin operasi evakuasi tersebut.

"Pak Kapolda sudah menuju beberapa desa di atas untuk mengevakuasi warga yang sakit parah, artinya ada yang melahirkan, itu perlu dievakuasi," tuturnya.

Amson menuturkan, seorang ibu hamil juga sempat dievakuasi menggunakan helikopter. Warga tersebut dilarikan ke rumah sakit karena harus menjalani operasi sesar.

"Ada ibu hamil dievakuasi di Kecamatan Latimojong. Dia dibawa ke rumah sakit karena mau operasi sesar. Kita lagi mengupayakan proses evakuasi kepada warga secara bertahap," ungkap Amson.

Amson menambahkan, alat berat juga masih berupaya untuk membuka akses di Kecamatan Latimojong yang tertutup longsor. Dia mengakui proses pembersihan material longsor membutuhkan waktu.

"Inikan kita kemarin hasil rapat dengan PU itukan ada beberapa jembatan yang putus. Kalau dia sangat cepat maka sampai 7-10 hari, tapi kita usahakan segera," tegasnya.

Sementara dalam rilis Pemprov Sulsel, delapan warga Kecamatan Latimojong turut dievakuasi ke Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu. Proses evakuasi setelah pengiriman bantuan dilakukan dan seorang warga mengirimkan pesan lewat akun medsos Humas Pemprov Sulsel.

Pesan tersebut dikirimkan warga Desa Ulu Salu bernama Nila, yang meminta bantuan agar bisa ikut ke Belopa menggunakan helikopter. Nila menginformasikan jika cuaca di desanya sudah cerah sehingga helikopter bisa terbang dan mendarat dengan aman.

"Terima kasih Bapak Gubernur atas bantuannya untuk warga Desa Ulu Salu, karena sudah dua hari ini kami menunggu. Kemarin, saya sempat melihat heli di atas Desa Ulu Salu tapi ternyata tidak bisa mendarat karena kabut, dan hari ini alhamdulilah bisa mendarat dan menyalurkan bantuan," kata Nila dalam keterangannya.

Warga Desa Boneposi Ramlah Baddu mengaku ikut menumpang di helikopter menuju Belopa karena sebelum terkena musibah banjir dan tanah longsor, rumahnya mengalami kebakaran. Seluruh dokumennya hangus terbakar, begitupun harta bendanya.

"Abis kebakaran, kena longsor lagi. Sisa baju di badan ini, semua habis," kata Ramlah Baddu yang berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 41 Boneposi.

Sementara, Hasrianti yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Pajang, Desa Pajang, juga ikut ke Belopa menggunakan helikopter. Hasrianti merupakan warga Belopa namun bertugas di Desa Pajang.

"Saya memang tugas di Puskesmas Pajang. Karena ada bencana, mau kembali ke Belopa aksesnya juga susah. Makanya meminta supaya bisa ikut di helikopter," tuturnya.


(sar/hsr)

Hide Ads