Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan sebanyak 120 warga terdampak banjir dan 10 hektare sawah terendam. BPBD mengatakan banjir terjadi karena cuaca buruk yang melanda Pinrang.
"Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya tanah longsor dan meluapnya air dari beberapa sungai yang menggenangi pemukiman, jalan, perkebunan dan persawahan di Pinrang," kata Kalaksa BPBD Pinrang Rhommy RM Manule kepada detikSulsel, Jumat (3/5/2024).
Rhommy mengungkap banjir terjadi di Dusun Barombong, Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua. Saat ini tim sementara disiagakan di lokasi banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Air masih menggenangi pemukiman. Ada sekitar 20 KK atau 120 warga terdampak banjir," terangnya.
Dampak lain dari banjir juga mengakibatkan jalan, perkebunan dan persawahan ikut terendam banjir. Sawah yang terendam banjir pun terancam gagal panen.
"Ada sekitar 15 hektare perkebunan terendam banjir. Ada juga 10 hektare sawah terendam dan terancam gagal panen," jelasnya.
Sementara untuk bencana longsor kata dia, terjadi di Dusun Ranga-ranga, Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang. Material longsor masih menutup akses jalan dan sementara dalam proses pembersihan.
"Proses pembersihan material longsor sedang dilakukan dengan mengerahkan alat berat di lokasi longsor," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi Kecamatan Lembang hingga menutupi akses jalan, pagi tadi. Insiden tersebut mengakibatkan sejumlah siswa terhambat ke sekolah.
"Ada laporan masuk material longsor di Desa Ulusaddang menimbun jalan dan menyebabkan anak sekolah tidak bisa lewat dan tidak bisa melanjutkan perjalanan ke sekolah," kata Kepala Pelaksana BPBD Pinrang Rhommy RM Manule, Jumat (3/5).
(sar/sar)