Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap 7 bandara ditutup sementara imbas erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut). Penutupan dilakukan lantaran abu vulkanik yang terus menyebar.
"Setidaknya ada 7 bandara. Otoritas beberapa bandara telah menutup aktivitasnya sejak kemarin (Selasa 30 April 2024)," ujar Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Lore Lindu Bariri Asep Firman Ilahi, Rabu (1/5/2024).
Tuju bandara tersebut yakni Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado, Bandara Djalaludin di Gorontalo, Bandara Siau di Kepulauan Sitaro, Bandara Naha di Kepulauan Sangihe, Bandara Lolak di Bolaang Mongondow (Bolmong), Bandara Miangas dan Bandara Melonguane di Kepulauan Talaud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Abu vulkanik turun di setiap wilayah bahkan dirasakan masyarakat Gorontalo sampai Toli-Toli," ujar Asep.
Asep menjelaskan sebaran abu vulkanik di atmosfer dari erupsi Gunung Ruang di Sitaro terpantau melalui Stasiun (SPAG) Lore Lindu Bariri yang berada di Desa Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. Pihaknya menggunakan alat milik Resources Laboratory-NOAA Amerika Serikat model Hysplit Volcanic Ash Model.
"Pantauan Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore Lindu Bariri terhadap sebaran abu vulkanik menunjukan sebaran masif debu vulkanik bukan hanya di sekitar Sulawesi Utara namun hingga ke negara jiran (Malaysia dan Brunei Darussalam)," tuturnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah PT Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Sam Ratulangi kembali memperpanjang penutupan operasional bandara. Pihaknya mempertimbangkan Gunung Ruang di Sitaro yang masih berstatus awas (level IV).
"Bandara Sam Ratulangi memperpanjang Notam dengan nomor A1160/24/NOTAMR AII48/24 sampai dengan 24 jam ke depan Kamis (2/5/2024)," ungkap Humas Bandara Internasional Sam Ratulangi Yanti Pramono, Rabu (1/5).
Yanti menuturkan kebijakan tersebut berdasarkan rapat bersama stakeholder yang terdiri dari PT. Angkasa Pura I dan Otoritas Bandara (Otband) wilayah VIII, Airnav Indonesia, BMKG dan Maskapai penerbangan. Menurutnya, hingga saat ini pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Badan Geologi (PVMBG) Gunung Ruang masih ditutupi kabut usai erupsi pada Selasa (30/4) pukul 01.30 Wita.
"Dari PVMBG dimana saat ini gunung masih tertutup kabut, dan pantauan dari citra satelit menunjukkan ada asap serta sebaran abu vulkanik dengan arah angin menuju ke barat," terangnya.
Lebih lanjut, Yanti mengatakan meski hasil Papertest negatif menandakan tidak adanya abu vulkanik di area penerbangan. Pihaknya tetap menutup sementara demi keselamatan penerbangan sembari menetralkan kawasan Bandara dari Abu Vulkanik.
"Secara dari sisi udara menunjukkan hasil Papertest negatif dimana arah angin dominan bergerak ke arah barat menjauhi Manado namun kumpulan sebaran debu vulkanik dari kemarin sangat tebal dan masih sangat berbahaya bagi penerbangan sehingga memerlukan waktu juga untuk pembersihan sisi udara yaitu runway, taxiway dan apron," kata Yanti.
(hsr/hsr)