14.045 Warga Terdampak Imbas Erupsi Gunung Ruang, 3.762 Bangunan Rusak

Sulawesi Utara

14.045 Warga Terdampak Imbas Erupsi Gunung Ruang, 3.762 Bangunan Rusak

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Kamis, 02 Mei 2024 07:15 WIB
Basarnas Manado mencatat 14.045 warga di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara (Sulut), dievakuasi imbas erupsi Gunung Ruang.
Foto: Warga di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengungsi. (dokumen istimewa)
Sitaro -

Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado mencatat 14.045 warga di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), dievakuasi imbas erupsi Gunung Ruang. Selain itu, 3.763 bangunan mengalami kerusakan.

"Saat ini posisi di Desa Apengsala. Pengungsi dari Pulau Tagulandang dievakuasi ke Pulau Siau, Bitung, Manado, Minahasa Utara sekitar 14.045 orang," kata Kepala Basarnas Manado Monce Broery, Rabu (1/5/2024).

Monce mengatakan proses evakuasi pengungsi di posko induk Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang Utara ke Pulau Siau, dilakukan pada Selasa (30/4). Sebelumnya, warga yang berasal Pulau Ruang di desa tersebut telah dievakuasi ke Manado.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengungsi dari Pulau Ruang (di Desa Apengsala) dievakuasi ke Manado sekitar 500-600 orang," tambahnya.

Monce merincikan sebanyak 6.267 orang warga dari Pulau Sitaro yang mengungsi, dari Minahasa Utara sebanyak 208 orang dan dari Manado sebanyak 134 orang. Sementara total warga terdampak erupsi Gunung Ruang yakni 14.045 orang.

ADVERTISEMENT

"Daerah terdampak 4 Kecamatan di Minahasa Utara mengungsi 208 orang di 12 titik terdampak dan mengungsi. Kabupaten Sitaro 1 Kecamatan 6.267 orang mengungsi yang tersebar di 13 titik dan Manado sebanyak 134 orang di 17 titik, dengan total pengungsian 6.609 jiwa dimana keseluruhan warga terdampak 14.045 jiwa," jelasnya.

Monce menambahkan kerugian materil berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BNPB tercatat sebanyak 3.762 bangunan terdampak. Bangunan tersebut terdiri atas rumah warga, rumah ibadah, fasilitas umum dan perkantoran.

"Total ada 3.762 bangunan. 3.331 unit rumah, 31 unit sarana ibadah, 11 unit perkantoran, 21 unit sarana pendidikan, 5 unit sarana kesehatan," terangnya.

Sementara itu, Pengamat Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Gunung Ruang Kachfi Somantri melaporkan telah terjadi 2 kali gempa vulkanik pada Rabu (1/5) periode 06.00 Wita-12.00 Wita. Secara visual masih terlihat asap kawah dengan ketinggian 400-600 meter dari puncak.

"2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 7-9 mm, dan lama gempa 5-6 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 30 mm, S-P 5.2 detik dan lama gempa 62 detik. 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-10 mm, dominan 8 mm," ujar Kachfi, Rabu (1/5).

Kachfi mengimbau masyarakat untuk menghindari radius 7 Km dari Gunung Ruang. Dia juga meminta masyarakat menggunakan masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik dari erupsi Gunung Ruang yang memiliki ketinggian 725 mdpl.

"Karena masih berstatus awas (Level IV) masyarakat dihimbau untuk menjauhi radius 7 Km dan selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan," tambahnya.

Simak Video 'Sederet Dampak Erupsi Gunung Ruang':

[Gambas:Video 20detik]



(hsr/hsr)

Hide Ads