Fakta-fakta Gunung Ruang Kembali Erupsi hingga Dampak Meluas ke Gorontalo

Sulawesi Utara

Fakta-fakta Gunung Ruang Kembali Erupsi hingga Dampak Meluas ke Gorontalo

Tim detikcom - detikSulsel
Rabu, 01 Mei 2024 06:30 WIB
Gunung Ruang erupsi lagi. (Dok. PVMBG)
Foto: Gunung Ruang erupsi lagi. (Dok. PVMBG)
Sitaro -

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), kembali erupsi hingga statusnya naik menjadi Level IV (Awas). Letusan gunung api melontarkan abu vulkanik yang menyebar hingga ke Provinsi Gorontalo.

Gunung Ruang yang terletak di Kecamatan Tagulandang itu meletus pada Selasa (30/4) dini hari. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) lalu menetapkan status Awas terhitung mulai pukul 01.30 Wita.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas)," ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendra menjelaskan, aktivitas vulkanik Gunung Ruang mulai meningkat sehari sebelumnya. Pihaknya mencatat ada 15 kali gempa guguran, 237 gempa vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, 6 kali gempa tektonik jauh.

"Pada tanggal 30 April 2024 pukul 00.15 Wita sampai terjadinya erupsi pukul 01.15 WITA dan terus berlangsung intens sampai surat kenaikan status ini dibuat," tambah Hendra.

ADVERTISEMENT

Dirangkum detikcom, Rabu (1/5), berikut fakta-fakta Gunung Ruang kembali erupsi hingga kini berstatus Awas:

1. Selang 2 Pekan Erupsi Kembali Terjadi

Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Ruang mulanya erupsi pada Selasa (16/4). PVMBG kemudian menetapkan gunung api berstatus Awas pada Rabu (17/4) pukul 21.00 Wita.

Peningkatan aktivitas gunung api saat itu disebut pertama kali terjadi sejak 2022. Warga dalam radius 6 kilometer dari kawah gunung lantas diminta menjauh dan mengungsi ke tempat aman.

Selang beberapa hari, aktivitas vulkanik menurun hingga status Gunung Ruang turun status menjadi Level III (Siaga) pada Senin (22/4) pukul 09.00 Wita. Daerah bahaya turun dalam radius 4 kilometer dari kawah gunung api itu.

Berselang dua pekan sejak erupsi itu, Gunung Ruang meletus lagi hingga status Awas kembali diberlakukan pada Selasa (30/4). Tinggi kolom erupsi mencapai 5.000 meter.

2. Peringatan Waspada Potensi Tsunami

PVMBG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Ruang. Peringatan waspada potensi tsunami pun dikeluarkan yang dipicu dari runtuhnya material erupsi masuk ke laut.

"Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut/runtuhnya tubuh gunung api ke dalam laut," terang Hendra.

Saat itu, PVMBG menetapkan daerah bahaya berada dalam radius 6 kilometer dari kawah gunung. Warga yang berada dalam jangkauan itu diminta mengungsi.

"Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km," ujarnya.

Simak fakta berikutnya di halaman selanjutnya...

3. Warga Diminta Jauhi Radius 7 Km

Belakangan, PVMBG memperluas daerah bahaya erupsi Gunung Ruang. Warga diminta tidak memasuki wilayah radius 7 kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

"Berdasarkan apa yang kami amati di Gunung Ruang dini hari tadi, memang material erupsi mencapai daerah yang cukup jauh radiusnya. Makanya ada perbaikan luasan menjadi 7 kilometer," kata Penyelidik Bumi Madya PVMBG Hetty Triastuty saat konferensi pers, Selasa (30/4).

Hetty mengingatkan adanya potensi bahaya jika warga masih bermukim dalam radius tersebut. Masyarakat diminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge) dan tsunami.

"Informasi dari lapangan banyak yang sudah melakukan evakuasi mandiri dari semalam. Informasi terakhir tidak ada lagi warga dalam radius 7 kilometer. Kita berharap rekomendasi kami ditaati," ujar Hetty.

4. Bandara Sam Ratulangi Ditutup

PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado menutup operasional bandara imbas erupsi Gunung Ruang. Hal ini karena adanya sebaran abu vulkanik yang dikhawatirkan mengganggu penerbangan.

"Ini kita sesuai notam (notice to airmen) yang kami keluarkan tadi pagi. Kita tutup dari pukul 07.00-12.00 Wita (30/4). Notam yang baru kami keluarkan lagi, itu sampai jam 12.00 Wita besok siang (1/5)," ujar Humas Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado Yanti Pramono, Selasa (30/4).

Kebijakan itu membuat 38 pesawat batal terbang. Penutupan operasional bandara kata dia, turut mempertimbangkan keselamatan penumpang.

"Ada 38 pesawat dengan penumpang sekitar 3.832 penumpang. Dengan pembagian domestik itu ada 3.537 penumpang, kemudian internasional 305 penumpang, kemudian pesawat sendiri itu ada 36 domestik," jelasnya.

5. 7 Daerah di Sulut Terkena Abu Vulkanik

BMKG mengungkap 7 kabupaten dan kota di Sulut terdampak abu vulkanik imbas erupsi terbaru dari Gunung Ruang. Pihaknya mengimbau warga mewaspadai dampak letusan gunung api tersebut.

"Citra satelit BMKG terkini pukul 09.00 Wita menunjukkan sebaran abu vulkanik tersebar di wilayah Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Selatan," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Dhira Utama, Selasa (30/4).

Dhira juga menjelaskan situasi pergerakan angin yang membawa abu vulkanik dari erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro sehingga menyebar ke beberapa daerah di Sulut.

"Pergerakan angin berdasarkan analisis data pengamatan udara atas tanggal 30 April 2024 jam 08.00 Wita menunjukkan pada ketinggian 0-5.000 feet bergerak dari arah timur hingga tenggara, ketinggian 5.000-9.000 feet dari arah tenggara hingga Selatan, ketinggian 9.000-23.000 feet dari arah timur hingga selatan 23.000 -39.000 feet dari arah timur laut hingga timur," paparnya.

12.000 orang akan dievakuasi di halaman berikutnya...

6. 12.000 Warga Akan Dievakuasi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sekitar 12.000 warga di Pulau Tagulandang akan dievakuasi pascaerupsi Gunung Ruang. Proses evakuasi sudah dimulai secara bertahap lewat jalur laut.

"BNPB sudah mengestimasi populasi penduduk yang harus dievakuasi, yaitu lebih kurang 11.000 hingga 12.000 jiwa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat konferensi pers, Selasa (30/4).

Abdul Muhari mengatakan, warga akan dievakuasi ke Pulau Siau. Namun dia menyebutkan adapula 834 jiwa dari Pulau Ruang yang juga akan diungsikan ke Kota Manado.

"Saat ini sudah diberangkatkan kapal Basarnas dan kapal KRI di Pelabuhan Bitung dan Likupang untuk mendukung pelaksanaan evakuasi penduduk dari Tagulandang ke Siau dengan estimasi jumlah jiwa 11.5000-12.000 jiwa," ungkapnya.

7. Status Tanggap Darurat Diperpanjang

Abdul Muhari mengatakan Pemkab Sitaro menetapkan perpanjangan masa status tanggap darurat erupsi Gunung Ruang. Kebijakan ini dilakukan setelah masa tanggap darurat sebelumnya berakhir 29 April.

"Status tanggap darurat erupsi Gunung Ruang yang berakhir kemarin 29 April itu diperpanjang 14 hari mulai tanggal 30 April sampai 13 Mei 2024," kata Abdul Muhari.

Percepatan penanganan bencana dilakukan selama masa tanggap darurat, khususnya dalam proses evakuasi ini terhadap warga yang masih berada dalam radius 7 kilometer dari kawah Gunung Ruang. Apalagi jarak aman erupsi ini diperluas dibanding erupsi yang terjadi dua minggu lalu.

"Melihat dari karakter dampak dari erupsi yang terjadi dini hari hingga pagi hari tadi itu berbeda dengan dua minggu yang lalu. Kalau dua minggu lalu harus dikosongkan 6 kilometer, maka per hari ini harus dikosongkan 7 kilometer," ujarnya.

8. Gorontalo Terdampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Gorontalo mengungkap 6 kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo terdampak abu vulkanik imbas erupsi Gunung Ruang. Berdasarkan pantauan citra satelit dan radar cuaca, penyebaran abu vulkanik bergerak dari arah timur laut hingga arah barat daya.

"Provinsi Gorontalo sudah satu provinsi yang terdampak di Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango," kata Pengamat Meteorologi Muda BMKG Gorontalo Sayid Mahadir.

Kondisi ini mengakibatkan Bandara Djalaluddin Gorontalo ditutup sementara hingga Rabu (1/5) pukul 12.00 Wita. Kepala Bagian Keuangan dan Tata Usaha Penerbangan dan Pelayanan Bandara Djalaluddin Gorontalo Dodi Kiswanto Mano menilai sebaran abu vulkanik dikhawatirkan mengganggu penerbangan.

"Diputuskan untuk memperpanjang penutupan sementara Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo hingga 1 Mei 2024 pukul 12.00 wita," kata Dodi saat dikonfirmasi, Selasa (30/4).

Halaman 2 dari 3
(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads