Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang Diperpanjang hingga 13 Mei

Sulawesi Utara

Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang Diperpanjang hingga 13 Mei

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Selasa, 30 Apr 2024 18:23 WIB
Abu vulkanik dan awan panas menyebar ke segala arah akibat aktivitas erupsi yang terjadi di Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Selasa (30/4/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Foto: Abu vulkanik dan awan panas menyebar ke segala arah akibat aktivitas erupsi yang terjadi di Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Selasa (30/4/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Sitaro -

Pemkab Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut) memperpanjang status tanggap darurat erupsi Gunung Ruang selama dua minggu ke depan. Kebijakan itu dilakukan setelah gunung api itu erupsi lagi dan kembali berstatus Level IV (Awas).

Pj Bupati Kepulauan Sitaro Joy Oroh mengatakan status tanggap darurat ini terhitung 30 April-13 Mei 2024. Dia sudah meneken surat keputusan (SK) yang mengatur status tanggap darurat bencana tersebut.

"Tanggap darurat dua minggu mulai hari ini," tegas Joy Oroh kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joy Oroh menjelaskan, sejumlah fasilitas umum milik pemerintah dilaporkan rusak. Kerusakan parah akibat erupsi terjadi di Kecamatan Tagulandang Induk.

"Hampir semua fasilitas pemerintah di Tagulandang Induk rusak, kemudian fasilitas kesehatan rumah sakit rusak, bagian atap rusak, kemudian ada Puskesmas di Tagulandang Induk rusak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan pelayanan kesehatan sementara dipindahkan ke Kecamatan Tagulandang Utara dan Selatan. Kedua kecamatan itu disebut tidak masuk zona 6 kilometer dari kawah gunung api yang diminta untuk dikosongkan.

"Tagulandang Induk masuk di zona di bawah 6 km, sebagian itu zona merah Tagulandang Induk. Yang aman itu Tagulandang Utara dan sebagai Tagulandang Selatan. Jadi untuk pelayanan kesehatan diarahkan ke Tagulandang Utara dan selatan," sebut Joy Oroh.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari turut membenarkan perpanjangan masa status tanggap darurat. Kebijakan ini dilakukan setelah masa tanggap darurat sebelumnya berakhir 29 April.

"Status tanggap darurat erupsi Gunung Ruang yang berakhir kemarin 29 April itu diperpanjang 14 hari mulai tanggal 30 April sampai 13 Mei 2024," kata Abdul Muhari saat konferensi pers, Selasa (30/4).

Muhari turut melaporkan sekitar 12.000 warga di Pulau Tagulandang akan dievakuasi pascaerupsi Gunung Ruang. Proses evakuasi sudah dimulai secara bertahap lewat jalur laut.

"BNPB sudah mengestimasi populasi penduduk yang harus dievakuasi yaitu lebih kurang 11.000 hingga 12.000 jiwa," ungkapnya.

Muhari melanjutkan proses evakuasi ini menyusul imbauan agar warga mengosongkan radius 7 kilometer dari kawah Gunung Ruang. Jarak aman erupsi ini diperluas dibanding erupsi yang terjadi dua minggu lalu.

"Melihat dari karakter dampak dari erupsi yang terjadi dini hari hingga pagi hari tadi itu berbeda dengan dua minggu yang lalu. Kalau dua minggu lalu harus dikosongkan 6 kilometer, maka per hari ini harus dikosongkan 7 kilometer," ujar Muhari.




(sar/hmw)

Hide Ads