- Contoh Puisi Baru Contoh Puisi Baru Jenis Ode #1 Contoh Puisi Baru Jenis Ode #2 Contoh Puisi Baru Jenis Ode #3 Contoh Puisi Baru Jenis Epigram #4 Contoh Puisi Baru Jenis Epigram #5 Contoh Puisi Baru Jenis Romance #6 Contoh Puisi Baru Jenis Romance #7 Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #8 Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #9 Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #10 Contoh Puisi Baru Jenis Satire #11 Contoh Puisi Baru Jenis Satire #12
- Contoh Puisi Baru Jenis Himne #13 Contoh Puisi Baru Jenis Himne #14 Contoh Puisi Baru Jenis Balada #15 Contoh Puisi Baru Jenis Balada #16
- Pengertian Puisi Baru
- Ciri-ciri Puisi Baru
- Jenis-jenis Puisi Baru 1. Puisi Baru Jenis Ode 2. Puisi Baru Jenis Epigram 3. Puisi Baru Jenis Romance 4. Puisi Baru Jenis Elegi 5. Puisi Baru Jenis Satire 6. Puisi Baru Jenis Himne 7. Puisi Baru Jenis Balada
Puisi baru merupakan salah satu jenis karya sastra puisi dengan rangkaian kata yang tidak terikat oleh struktur. Lantas, seperti apa contoh puisi baru?
Puisi baru juga dikenal dengan sebutan puisi modern. Melansir jurnal Universitas Pasundan berjudul "Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Menggunakan Model Mind Mapping pada Siswa kelas VII MTS Al-Amanah Bandung Tahun 2016", penulisan puisi baru ini terbilang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama yang kaku.
Sebab tidak begitu banyak aturan yang mengikat pada penulisan puisi baru. Tidak ada aturan tertentu yang mengatur jumlah suku kata, baris, dan rima pada puisi baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih memahaminya, berikut kumpulan contoh puisi baru beserta penjelasan pengertian, ciri-ciri, dan jenisnya. Simak, yuk!
Contoh Puisi Baru
Puisi baru terbagi menjadi 7 jenis yaitu ode, epigram, romance, elegi, satire, himne, dan balada. Berikut ini contoh-contohnya yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:
Contoh Puisi Baru Jenis Ode #1
Judul: Puisi untuk Guru
Oleh: Muhammad Yanuar
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas jasamu
Contoh Puisi Baru Jenis Ode #2
Judul: Ibu
Oleh: Chen Mardiayanto
Lenganmu yang rapuh
Masih saja gigih menepis gerimis
Yang menyapu wajah kelabumu
Sedang aku cuma bisa
Terpaku menggigil
Menyaksikan dan mencoba meraba
Perih yang kau derita
Contoh Puisi Baru Jenis Ode #3
Judul: Generasi Sekarang
Oleh: Asmara Hadi
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
Contoh Puisi Baru Jenis Epigram #4
Judul: Sajak Ajaran Hidup
Oleh: Sapardi Djoko Damono
Hidup telah mendidikmu dengan keras
agar bersikap sopan -
misalnya buru-buru melepaskan topi
atau sejenak menundukkan kepala -
jika ada jenazah lewat
hidup juga telah mengajarmu merapikan
rambutmu yang sudah memutih,
membetulkan letak kacamatamu,
dan menggumamkan beberapa lirik doa
jika ada jenazah lewat
agar masih dianggap menghormati
lambang kekalahannya sendiri
Contoh Puisi Baru Jenis Epigram #5
Judul: Perjalanan Usia
Oleh: Candra Malik
Anak-anak tumbuh dengan mendewasa
Akankah aku tumbuh menua?
Kelak mereka butuh lawan bicara
Apakah kala itu aku kakek pelupa?
Anak-anak tidak selamanya bayi
Mereka butuh tak hanya dimengerti
Mereka punya mata punya hati
Tidak cukup dengan harta diwarisi
Sampai kapan usiaku ditakdirkan
Sampai batas itulah aku dihadirkan
Sebagai orang tua sebagai teman
Sampai batas waktu yang ditentukan
Tak baik jika mereka disini saja
Hangat dipeluk rumah dan keluarga
Kehidupan itu pengembaraan jiwa
Dan mereka pengelana berikutnya
Jika tumbuh dewasa ada ujungnya
Jangan sampai menua sia-sia
Dalam perjalananku menyusuri usia
Setidaknya harus pernah bijaksana
Contoh Puisi Baru Jenis Romance #6
Judul: Perkenalan Hati
Oleh: Muamar
Saat sepinya hati terasa dalam hangat cahaya mentari di pagi hari,
aku bertemu dirimu dengan suara laksana melodi simfoni.
Angan-angan sontak menghampiri,
walaupun aku belum sepenuhnya mengerti siapakah dirimu, wahai bidadari.
Suaramu bagaikan melodi,
parasmu laksana sulaman pelangi,
senyum dan tawamu bagaikan
suara alam di pagi hari.
Aku menahan diri agar tidak
terperosok
dalam pedihnya luka hati,
karena aku trauma dengan mereka yang hadir lalu pergi,
tanpa adanya kejelasan.
Terima kasih untukmu yang telah hadir dan memperkenalkan diri.
Kusambut dirimu dengan hati,
walaupun sedang mengalami depresi.
Maka bantulah aku yang sedang
mencoba memperbaiki.
Kamu tak perlu khawatir,
walaupun terkadang sikapku getir,
namun sesungguhnya aku mencintaimu laksana obat
bagi hati yang sedang terkilir.
Sekali lagi, terima kasih untukmu yang telah hadir.
Contoh Puisi Baru Jenis Romance #7
Judul: Cinta di Penghujung Senja
Oleh: AksaraLuka
Kehadiran dirimu memberi banyak warna.
Terlihat anggun dan indah, kala dipandang
membuat mata ini tak dapat berpaling.
Namun sangat disayangkan
hadirnya dirimu tidaklah lama.
Dirimu hadir hanya untuk melukis
kisah di penghujung senjaku.
Tidak untuk melukis cerita di dalam setiap waktuku.
Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #8
Judul: Sia-Sia
Oleh: Chairil Anwar
Penghabisan kali itu kau datang
Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu
Lalu kita sama termangu
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
Februari, 1943
Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #9
Judul: Hampa
Oleh: Chairil Anwar
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut
Tak satu kuasa melepas renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertampik
Ini sepi terus ada. Dan menanti
Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #10
Judul: Palu yang Pilu
Oleh: Prawiro Sudirjo
Bumi berguncang
jantung berdegup kencang
kala ombak menerjang
Semua berlari tunggang langgang
menghindari pasang
Tak perduli rumah, sawah dan ladang
Semua hanya tinggal untuk dikenang
Wahai saudaraku
ingatlah kepada Tuhan
terimalah semua takdirNya
mari berdoa dan berupaya
bangkit dari musibah
Tuhanku hanya kepada-Mu
kami pasrah
Contoh Puisi Baru Jenis Satire #11
Judul: Aku Bertanya
Oleh: WS Rendra
Aku bertanya...
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.
Contoh Puisi Baru Jenis Satire #12
Judul: Diponegoro
Oleh: Chairil Anwar
Di Masa Pembangunan Ini
Tuan Hidup Kembali
Dan Bara Kagum Menjadi Api
Di Depan Sekali Tuan Menanti
Tak Gentar. Lawan Banyaknya Seratus Kali.
Pedang Di Kanan, Keris Di Kiri
Berselempang Semangat Yang Tak Bisa Mati.
Maju
Ini Barisan Tak Bergenderang-Berpalu
Kepercayaan Tanda Menyerbu.
Sekali Berarti
Sudah Itu Mati.
Maju
Bagimu Negeri
Menyediakan Api.
Punah Di Atas Menghamba
Binasa Di Atas Ditindas
Sesungguhnya Jalan Ajal Baru Tercapai
Jika Hidup Harus Merasai Maju, Serbu, Serang, Terjang
Contoh Puisi Baru Jenis Himne #13
Judul: Tiada Kata Lain
Oleh: Armijin Pane
Tuhan, tiadakah kata lain akan menyatakanmu, kata tiada pernah di bibir orang lain selain daripadaku?
Namamu ringkas sederhana, tetapi kau Tuhan meluas dunia dan baka
Kekasihku, tiadakah kata lain akan menyebutkanmu, kata tiada pernah dikusipkan orang selain daripadaku?
Sebutanku padamu biasa, tetapi adikku, kau meresap di seluruh rasa hidupku
Contoh Puisi Baru Jenis Himne #14
Judul: Benderaku
Oleh: Satria
Berkibarlah bendera negeriku... Berkibarlah di angkasa luas...
Menembus awan...
Menembus awan...
Sekalipun ada yang berani menurunkan engkau... Wahai benderaku yang mulia...
Akan kuperjuangkan engkau dan mengibarkan engkau diujung tiang tertinggi di negara ini...
Sekalipun ada yang mengoyak badan agungmu wahai benderaku...
Akan kuhancurkan dia sampai hancur lebur...
Contoh Puisi Baru Jenis Balada #15
Judul: Balada Terbunuhnya Atma Karpo
Oleh: W.S Rendra
Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang
Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri
Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka
Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya ku kandung dosa
Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang
Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa
Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala
Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa
Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba
Pada langkah pertama keduanya sama baj
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka
Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta bulan, sorak-sorai, anggur darah
Joko Pandan kedok, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya.
Contoh Puisi Baru Jenis Balada #16
Judul: Balada Laki-Laki Tanah Kapur
Oleh: W.S. Rendra
Mendatang derap kuda
dan angin bernyanyi
Kan ku sadap darah lelaki
Terbuka guci-guci dada baja
Bagai pedagang anggur dermawan
Lelaki-lelaki rebah di jalanan
Lambung terbuka dengan geram serigala!
O, bulu dada yang riap!
Kebun anggur yang sedap!
Lurah Kudo Seto
Bagai trembesi bergetah
Dengan tenang menapak
Seluruh tubuhnya merah
Pengertian Puisi Baru
Dijelaskan dalam jurnal "Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Menggunakan Model Mind Mapping pada Siswa kelas VII MTS Al-Amanah Bandung Tahun 2016", puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat oleh unsur, struktur, dan lebih bebas dalam membuat sebuah puisi kreatif.
Menurut Wahyuni, puisi baru adalah sebuah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang pada umumnya berada pada puisi lama. Puisi baru tidak terikat oleh struktur yang artinya lebih bebas dalam jumlah suku kata, baris, dan rima.
Sementara, Toyidin mengemukakan bahwa puisi baru memiliki ikatan-ikatan rima di dalamnya. Banyaknya baris dalam setiap bait sudah tidak terlalu dipentingkan.
Pada umumnya puisi baru lebih menekankan isi, namun nilai estetisnya tetap tinggi karena irama dan pilihan kata tetap dipentingkan. Puisi baru ini juga mengedepankan pikiran, gagasan, dan perasaan masa kini.
Ciri-ciri Puisi Baru
Untuk menentukan puisi tersebut termasuk ke dalam puisi baru atau lama, maka perlu diketahui ciri-cirinya. Adapun enam ciri-ciri yang menandakan sebuah puisi baru.
Berikut ciri-cirinya:
- Bentuknya rapi dan simetris
- Mempunyai persajakan akhir yang teratur
- Banyak mempergunakan pola sajak pantun da syair meskipun ada pola yang lain
- Sebagian besar puisi empat seuntai
- Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
- Setiap gatranya sebagian besar terdiri atas dua kata dengan suku kata 4-5.
Jenis-jenis Puisi Baru
Puisi baru terbagi menjadi tujuh macam berdasarkan isi atau topik puisinya. Nah, berikut jenis-jenis puisi baru beserta penjelasannya:
1. Puisi Baru Jenis Ode
Ode merupakan puisi yang menggunakan sanjungan atau pujian. Puisi jenis ini biasanya ditulis menggunakan nada yang agung dan cenderung serius.
Kata 'ode' berasal dari bahasa Yunani yaitu 'nyanyian'. Jenis puisi ode banyak dilantunkan oleh pecinta puisi dengan diiringi tari-tarian dan nyanyian dalam paduan suara.
2. Puisi Baru Jenis Epigram
Puisi epigram berisi ajaran hidup dan lebih kepada tuntunan ajaran kebenaran. Kata 'epigram' juga berasal dari bahasa Yunani yaitu 'epigramma' yang berarti 'pedoman', teladan, nasihat atau ajakan untuk melakukan hal yang benar.
Epigram ini ditulis dalam bentuk sederhana, singkat, dan langsung pada tujuannya serta menggunakan kosakata berlebihan.
3. Puisi Baru Jenis Romance
Puisi romance berisi tentang kisah-kisah percintaan. Puisi ini biasanya lahir dari sebuah pengalaman atau kisah percintaan yang pernah dialami penulisnya. Romance bisa juga lahir dari orang-orang sekitar yang tengah menjalin hubungan cinta.
4. Puisi Baru Jenis Elegi
Selanjutnya, yaitu puisi elegi yang berisi ratapan, tangis, dan kesedihan. Elegi menggambarkan pengalaman-pengalaman pahit yang pernah dialami berupa penyesalan yang pernah dilakukan di masa lalu.
Objek yang digambarkan dalam puisi elegi biasanya berupa pengalaman-pengalaman pahit yang pernah dialami seperti pengalaman yang pernah dilakukan di masa lalu. Ciri-ciri puisi ini yaitu berisi curahan hati, kesedihan yang mendalam, perasaan kehilangan, dan perasaan kerinduan.
5. Puisi Baru Jenis Satire
Satire merupakan puisi tentang sindiran atau kritikan kepada penguasa. Satire berasal dari bahasa Latin yaitu 'satura' yang berarti sindiran atau kecaman.
6. Puisi Baru Jenis Himne
Puisi jenis Himne berisi pujian untuk Tuhan, tanah air, serta pahlawan membela kemerdekaan. Kata 'himne' berasal dari bahasa Yunani yaitu 'hymnos' berarti pujian atau pujaan.
7. Puisi Baru Jenis Balada
Terakhir yaitu puisi jenis Balada. Puisi ini mengisahkan sebuah karangan pribadi, mitos, atau legenda yang telah diyakini kebenarannya di masyarakat. Balada terkadang ditulis dengan dialog agar puisi lebih hidup.
Demikianlah ulasan mengenai contoh puisi baru beserta ciri-ciri dan jenisnya. Semoga menambah wawasan,ya!
(alk/alk)