15+ Contoh Puisi Baru Lengkap dengan Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenisnya

15+ Contoh Puisi Baru Lengkap dengan Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Minggu, 28 Apr 2024 08:30 WIB
Ilustrasi anak membaca puisi atau syair
Foto: Getty Images/iStockphoto/photosvit
Makassar -

Puisi baru merupakan salah satu jenis karya sastra puisi dengan rangkaian kata yang tidak terikat oleh struktur. Lantas, seperti apa contoh puisi baru?

Puisi baru juga dikenal dengan sebutan puisi modern. Melansir jurnal Universitas Pasundan berjudul "Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Menggunakan Model Mind Mapping pada Siswa kelas VII MTS Al-Amanah Bandung Tahun 2016", penulisan puisi baru ini terbilang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama yang kaku.

Sebab tidak begitu banyak aturan yang mengikat pada penulisan puisi baru. Tidak ada aturan tertentu yang mengatur jumlah suku kata, baris, dan rima pada puisi baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk lebih memahaminya, berikut kumpulan contoh puisi baru beserta penjelasan pengertian, ciri-ciri, dan jenisnya. Simak, yuk!

Contoh Puisi Baru

Puisi baru terbagi menjadi 7 jenis yaitu ode, epigram, romance, elegi, satire, himne, dan balada. Berikut ini contoh-contohnya yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:

ADVERTISEMENT

Contoh Puisi Baru Jenis Ode #1

Judul: Puisi untuk Guru

Oleh: Muhammad Yanuar

Engkau bagaikan cahaya

Yang menerangi jiwa

Dari segala gelap dunia

Engkau adalah setetes embun

Yang menyejukkan hati

Hati yang ditikam kebodohan

Sungguh mulia tugasmu guru

Tugas yang sangat besar

Guru engkau adalah pahlawanku

Yang tidak mengharapkan balasan

Segala yang engkau lakukan

Engkau lakukan dengan ikhlas

Guru jasamu takkan kulupa

Guru ingin kuucapkan

Terima kasih atas jasamu

Contoh Puisi Baru Jenis Ode #2

Judul: Ibu

Oleh: Chen Mardiayanto

Lenganmu yang rapuh

Masih saja gigih menepis gerimis

Yang menyapu wajah kelabumu

Sedang aku cuma bisa

Terpaku menggigil

Menyaksikan dan mencoba meraba

Perih yang kau derita

Contoh Puisi Baru Jenis Ode #3

Judul: Generasi Sekarang
Oleh: Asmara Hadi

Generasi Sekarang

Di atas puncak gunung fantasi

Berdiri aku, dan dari sana

Mandang ke bawah, ke tempat berjuang

Generasi sekarang di panjang masa

Menciptakan kemegahan baru

Pantoen keindahan Indonesia

Yang jadi kenang-kenangan

Pada zaman dalam dunia

Contoh Puisi Baru Jenis Epigram #4

Judul: Sajak Ajaran Hidup
Oleh: Sapardi Djoko Damono

Hidup telah mendidikmu dengan keras

agar bersikap sopan -

misalnya buru-buru melepaskan topi

atau sejenak menundukkan kepala -

jika ada jenazah lewat

hidup juga telah mengajarmu merapikan

rambutmu yang sudah memutih,

membetulkan letak kacamatamu,

dan menggumamkan beberapa lirik doa

jika ada jenazah lewat

agar masih dianggap menghormati

lambang kekalahannya sendiri

Contoh Puisi Baru Jenis Epigram #5

Judul: Perjalanan Usia
Oleh: Candra Malik

Anak-anak tumbuh dengan mendewasa

Akankah aku tumbuh menua?

Kelak mereka butuh lawan bicara

Apakah kala itu aku kakek pelupa?

Anak-anak tidak selamanya bayi

Mereka butuh tak hanya dimengerti

Mereka punya mata punya hati

Tidak cukup dengan harta diwarisi

Sampai kapan usiaku ditakdirkan

Sampai batas itulah aku dihadirkan

Sebagai orang tua sebagai teman

Sampai batas waktu yang ditentukan

Tak baik jika mereka disini saja

Hangat dipeluk rumah dan keluarga

Kehidupan itu pengembaraan jiwa

Dan mereka pengelana berikutnya

Jika tumbuh dewasa ada ujungnya

Jangan sampai menua sia-sia

Dalam perjalananku menyusuri usia

Setidaknya harus pernah bijaksana

Contoh Puisi Baru Jenis Romance #6

Judul: Perkenalan Hati
Oleh: Muamar

Saat sepinya hati terasa dalam hangat cahaya mentari di pagi hari,

aku bertemu dirimu dengan suara laksana melodi simfoni.

Angan-angan sontak menghampiri,
walaupun aku belum sepenuhnya mengerti siapakah dirimu, wahai bidadari.

Suaramu bagaikan melodi,
parasmu laksana sulaman pelangi,
senyum dan tawamu bagaikan
suara alam di pagi hari.

Aku menahan diri agar tidak
terperosok

dalam pedihnya luka hati,

karena aku trauma dengan mereka yang hadir lalu pergi,

tanpa adanya kejelasan.

Terima kasih untukmu yang telah hadir dan memperkenalkan diri.

Kusambut dirimu dengan hati,

walaupun sedang mengalami depresi.

Maka bantulah aku yang sedang

mencoba memperbaiki.

Kamu tak perlu khawatir,

walaupun terkadang sikapku getir,

namun sesungguhnya aku mencintaimu laksana obat

bagi hati yang sedang terkilir.

Sekali lagi, terima kasih untukmu yang telah hadir.

Contoh Puisi Baru Jenis Romance #7

Judul: Cinta di Penghujung Senja
Oleh: AksaraLuka

Kehadiran dirimu memberi banyak warna.

Terlihat anggun dan indah, kala dipandang

membuat mata ini tak dapat berpaling.

Namun sangat disayangkan

hadirnya dirimu tidaklah lama.
Dirimu hadir hanya untuk melukis

kisah di penghujung senjaku.

Tidak untuk melukis cerita di dalam setiap waktuku.

Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #8

Judul: Sia-Sia
Oleh: Chairil Anwar

Penghabisan kali itu kau datang
Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu

Lalu kita sama termangu
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti

Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri.

Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.

Februari, 1943

Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #9

Judul: Hampa
Oleh: Chairil Anwar

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut
Tak satu kuasa melepas renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti

Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertampik
Ini sepi terus ada. Dan menanti

Contoh Puisi Baru Jenis Elegi #10

Judul: Palu yang Pilu
Oleh: Prawiro Sudirjo

Bumi berguncang
jantung berdegup kencang
kala ombak menerjang
Semua berlari tunggang langgang
menghindari pasang

Tak perduli rumah, sawah dan ladang
Semua hanya tinggal untuk dikenang

Wahai saudaraku
ingatlah kepada Tuhan
terimalah semua takdirNya
mari berdoa dan berupaya
bangkit dari musibah

Tuhanku hanya kepada-Mu
kami pasrah

Contoh Puisi Baru Jenis Satire #11

Judul: Aku Bertanya
Oleh: WS Rendra

Aku bertanya...

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi

di sampingnya,

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.

Contoh Puisi Baru Jenis Satire #12

Judul: Diponegoro
Oleh: Chairil Anwar

Di Masa Pembangunan Ini

Tuan Hidup Kembali

Dan Bara Kagum Menjadi Api

Di Depan Sekali Tuan Menanti

Tak Gentar. Lawan Banyaknya Seratus Kali.

Pedang Di Kanan, Keris Di Kiri

Berselempang Semangat Yang Tak Bisa Mati.

Maju

Ini Barisan Tak Bergenderang-Berpalu

Kepercayaan Tanda Menyerbu.

Sekali Berarti

Sudah Itu Mati.

Maju

Bagimu Negeri

Menyediakan Api.

Punah Di Atas Menghamba

Binasa Di Atas Ditindas

Sesungguhnya Jalan Ajal Baru Tercapai

Jika Hidup Harus Merasai Maju, Serbu, Serang, Terjang

Contoh Puisi Baru Jenis Himne #13

Judul: Tiada Kata Lain
Oleh: Armijin Pane

Tuhan, tiadakah kata lain akan menyatakanmu, kata tiada pernah di bibir orang lain selain daripadaku?

Namamu ringkas sederhana, tetapi kau Tuhan meluas dunia dan baka

Kekasihku, tiadakah kata lain akan menyebutkanmu, kata tiada pernah dikusipkan orang selain daripadaku?

Sebutanku padamu biasa, tetapi adikku, kau meresap di seluruh rasa hidupku

Contoh Puisi Baru Jenis Himne #14

Judul: Benderaku
Oleh: Satria

Berkibarlah bendera negeriku... Berkibarlah di angkasa luas...

Menembus awan...

Menembus awan...

Sekalipun ada yang berani menurunkan engkau... Wahai benderaku yang mulia...

Akan kuperjuangkan engkau dan mengibarkan engkau diujung tiang tertinggi di negara ini...

Sekalipun ada yang mengoyak badan agungmu wahai benderaku...

Akan kuhancurkan dia sampai hancur lebur...

Contoh Puisi Baru Jenis Balada #15

Judul: Balada Terbunuhnya Atma Karpo
Oleh: W.S Rendra

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka

Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya ku kandung dosa

Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang

Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa

Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa
Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam

Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba
Pada langkah pertama keduanya sama baj
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka

Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta bulan, sorak-sorai, anggur darah

Joko Pandan kedok, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya.

Contoh Puisi Baru Jenis Balada #16

Judul: Balada Laki-Laki Tanah Kapur
Oleh: W.S. Rendra

Mendatang derap kuda
dan angin bernyanyi
Kan ku sadap darah lelaki
Terbuka guci-guci dada baja

Bagai pedagang anggur dermawan
Lelaki-lelaki rebah di jalanan
Lambung terbuka dengan geram serigala!
O, bulu dada yang riap!

Kebun anggur yang sedap!
Lurah Kudo Seto
Bagai trembesi bergetah
Dengan tenang menapak
Seluruh tubuhnya merah

Pengertian Puisi Baru

Dijelaskan dalam jurnal "Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Menggunakan Model Mind Mapping pada Siswa kelas VII MTS Al-Amanah Bandung Tahun 2016", puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat oleh unsur, struktur, dan lebih bebas dalam membuat sebuah puisi kreatif.

Menurut Wahyuni, puisi baru adalah sebuah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang pada umumnya berada pada puisi lama. Puisi baru tidak terikat oleh struktur yang artinya lebih bebas dalam jumlah suku kata, baris, dan rima.

Sementara, Toyidin mengemukakan bahwa puisi baru memiliki ikatan-ikatan rima di dalamnya. Banyaknya baris dalam setiap bait sudah tidak terlalu dipentingkan.

Pada umumnya puisi baru lebih menekankan isi, namun nilai estetisnya tetap tinggi karena irama dan pilihan kata tetap dipentingkan. Puisi baru ini juga mengedepankan pikiran, gagasan, dan perasaan masa kini.

Ciri-ciri Puisi Baru

Untuk menentukan puisi tersebut termasuk ke dalam puisi baru atau lama, maka perlu diketahui ciri-cirinya. Adapun enam ciri-ciri yang menandakan sebuah puisi baru.

Berikut ciri-cirinya:

  • Bentuknya rapi dan simetris
  • Mempunyai persajakan akhir yang teratur
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun da syair meskipun ada pola yang lain
  • Sebagian besar puisi empat seuntai
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Setiap gatranya sebagian besar terdiri atas dua kata dengan suku kata 4-5.

Jenis-jenis Puisi Baru

Puisi baru terbagi menjadi tujuh macam berdasarkan isi atau topik puisinya. Nah, berikut jenis-jenis puisi baru beserta penjelasannya:

1. Puisi Baru Jenis Ode

Ode merupakan puisi yang menggunakan sanjungan atau pujian. Puisi jenis ini biasanya ditulis menggunakan nada yang agung dan cenderung serius.

Kata 'ode' berasal dari bahasa Yunani yaitu 'nyanyian'. Jenis puisi ode banyak dilantunkan oleh pecinta puisi dengan diiringi tari-tarian dan nyanyian dalam paduan suara.

2. Puisi Baru Jenis Epigram

Puisi epigram berisi ajaran hidup dan lebih kepada tuntunan ajaran kebenaran. Kata 'epigram' juga berasal dari bahasa Yunani yaitu 'epigramma' yang berarti 'pedoman', teladan, nasihat atau ajakan untuk melakukan hal yang benar.

Epigram ini ditulis dalam bentuk sederhana, singkat, dan langsung pada tujuannya serta menggunakan kosakata berlebihan.

3. Puisi Baru Jenis Romance

Puisi romance berisi tentang kisah-kisah percintaan. Puisi ini biasanya lahir dari sebuah pengalaman atau kisah percintaan yang pernah dialami penulisnya. Romance bisa juga lahir dari orang-orang sekitar yang tengah menjalin hubungan cinta.

4. Puisi Baru Jenis Elegi

Selanjutnya, yaitu puisi elegi yang berisi ratapan, tangis, dan kesedihan. Elegi menggambarkan pengalaman-pengalaman pahit yang pernah dialami berupa penyesalan yang pernah dilakukan di masa lalu.

Objek yang digambarkan dalam puisi elegi biasanya berupa pengalaman-pengalaman pahit yang pernah dialami seperti pengalaman yang pernah dilakukan di masa lalu. Ciri-ciri puisi ini yaitu berisi curahan hati, kesedihan yang mendalam, perasaan kehilangan, dan perasaan kerinduan.

5. Puisi Baru Jenis Satire

Satire merupakan puisi tentang sindiran atau kritikan kepada penguasa. Satire berasal dari bahasa Latin yaitu 'satura' yang berarti sindiran atau kecaman.

6. Puisi Baru Jenis Himne

Puisi jenis Himne berisi pujian untuk Tuhan, tanah air, serta pahlawan membela kemerdekaan. Kata 'himne' berasal dari bahasa Yunani yaitu 'hymnos' berarti pujian atau pujaan.

7. Puisi Baru Jenis Balada

Terakhir yaitu puisi jenis Balada. Puisi ini mengisahkan sebuah karangan pribadi, mitos, atau legenda yang telah diyakini kebenarannya di masyarakat. Balada terkadang ditulis dengan dialog agar puisi lebih hidup.

Demikianlah ulasan mengenai contoh puisi baru beserta ciri-ciri dan jenisnya. Semoga menambah wawasan,ya!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads